web page hit counter
Kamis, 28 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Renungan Harian 16 November 2020 “Pertobatan Integral”

Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Why. 1:1-4; 2:1-5a; Mzm. 1:1-2, 3,4, 6; Luk. 18:35-4

SELAMA dua pekan yang menutup Tahun Liturgi, pembacaan dari Kitab Wahyu akan menemani kita sebagai Bacaan Pertama Liturgi Ekaristi Harian. Kitab Wahyu bukanlah satu “horoskop” tentang akhir zaman, melainkan satu “kenabian.” Nubuat yang tertulis di dalamnya jelas dimaksud sebagai undangan untuk pertobatan, untuk tetap berjuang dan
berharap dalam masa yang sulit. Pesan yang disampaikan pada jemaat di Efesus pada
hari ini, mengangkat sekaligus pujian atas kesabaran dan ketekunan jemaat dalam
menghadapi kesulitan dan penderitaan, tetapi juga celaan karena telah meninggalkan “kasih yang semula” (Why. 1:4).

Baca Juga:  Kreatif dan Peduli Lingkungan: Siswa TK Sint Carolus Tarakanita Bengkulu Membuat Eco Enzyme

Kasih yang menjadi dingin bukan tempat yang cocok untuk mengembangkan optimisme dan harapan dalam hati. Undangan untuk berbalik kembali pada nyala api kasih dan pelayanan semula itu juga amat relevan bagi kita, khususnya pada masa pandemik yang tidak menentu. Doa dan pengharapan kita semestinya juga harus berkembang seperti iman si buta yang dikisahkan dalam injil. Pada akhir kisahnya, Lukas menegaskan bahwa si buta
yang telah sembuh itu “memuliakan Allah” (Luk.18:43). Mulutnya berubah fungsi: alihalih untuk “meminta-minta” sedekah dari orang lain, ia berterima kasih pada Tuhan atas karunia penglihatan yang diterimanya melalui kata-kata Yesus. Permohonan berubah menjadi pemberian. Bukan hanya matanya yang disembuhkan tetapi juga hatinya. Doa minta-minta dan protes akhirnya menjadi doa puji-pujian.

Baca Juga:  25 Tahun Kemandirian Bruder CSA di Indonesia: Panggilan Terus Bertumbuh

Romo Vitus Rubianto Solichin, SX, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara, Jakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles