HIDUPKATOLIK.COM – Dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, Nasaruddin Umar mengharapkan untuk lebih memperhatikan sisi keimanan dan liturgis daripada sisi “keartisan” para peserta yang hadir. Selain itu, kegiatan kegamaan juga harus bisa menjangkau generasi muda. Terkhusus untuk PESPARANI (Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik), kegiatan itu harus bisa menghadirkan kekayaan budaya nusantara dalam acara liturgis gereja.
Harapan tersebut disampaikan Nasaruddin Umar saat menerima Pengurus Lembaga Pembinaan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) pada Jumat, 11/4/2025 di Jakarta.
“Jangan sampai hanya mengejar kemewahan dan meriah, tapi kehilangan nilai rohaninya,” pesannya.
Ia juga menekankan pentingnya melibatkan kaum muda dalam kegiatan-kegiatan LP3KN agar warisan iman dan budaya Katolik tetap hidup di generasi selanjutnya

Ketua Umum LP3KN, Muliawan Margadana menceritakan kiprah lembaga yang dipimpinnya dalam membina kehidupan beriman umat Katolik melalui seni budaya liturgi, khususnya Pesparani. Pesparani sendiri sudah dilaksanakan tiga kali yaitu di Ambon, Kupang dan terakhir di Jakarta pada 2023 lalu. Ia juga melaporkan rencana dua agenda besar LP3KN dalam waktu dekat, yakni Musyawarah Nasional (Munas) LP3KN pada 10–12 Mei 2025 serta Pesparani Nasional tahun 2026. Muliawan berharap Menteri Agama berkenan membuka Munas yang akan digelar di Jakarta tersebut.
Munas LP3KN sendiri dirancang sebagai forum konsolidasi nasional serta ajang pembaruan arah dan strategi pembinaan umat Katolik di bidang seni liturgi. LP3KN menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai spiritual dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan.
Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasinya atas berbagai inisiatif LP3KN dalam pembianaan umat dan kerukunan antar umat beragama. Sebagai wujud nyata kerukunan antarumat beragama, ia mencontohkan penyelenggaraan MTQ di Ambon beberapa tahun lalu, di mana paduan suara yang menyanyikan Mars MTQ justru berasal dari umat Kristen.
Ia mengajak LP3KN untuk merancang bersama sebuah roadmap kerukunan beragama yang lebih terstruktur dan berkelanjutan, melalui kekuatan seni, budaya, dan semangat persaudaraan lintas iman.
Laporan Prasetyo N (Humas LP3KN)