web page hit counter
Sabtu, 22 Maret 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Vikjen KAJ Ajak Keluarga Katolik Tumbuhkan Iman dan Spiritualitas

5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta (Vikjen KAJ), Pastor Samuel Pangestu, menekankan pentingnya pertumbuhan iman dan spiritualitas serta pengembangan karakter dalam keluarga-keluarga Katolik agar anak-anak dapat bertumbuh menjadi orang-orang hebat yang berguna bagi banyak orang.

Ia menyampaikan hal ini dalam homili saat memimpin Perayaan Ekaristi yang dirayakan secara konselebrasi dalam rangka Pesta Nama Pelindung Paroki Matraman Gereja Santo Yoseph, Jakarta Timur, pada Rabu petang, 19 Maret 2025, bertepatan dengan Hari Raya Santo Yoseph, Suami Santa Perawan Maria. 

Turut mendampingi Pastor Sam, sapaan akrabnya, pada Perayaan Ekaristi yang berlangsung mulai pukul 18:30 WIB tersebut adalah Kepala Paroki Matraman, Pastor Benediktus Bere Mali, SVD; Pastor Rekan Paroki Matraman, Pastor Flavianus Levi Lidi, SVD; dan Pastor Marcelino Bramantyoko Jie, SVD.

Umat menghadiri Perayaan Ekaristi Pesta Nama Pelindung Paroki Matraman. (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

Ratusan umat, termasuk umat paroki sekitar dan satu kelompok penziarah pengharapan dari Paroki Pulo Gebang Gereja Santo Gabriel, Jakarta Timur, menghadiri Perayaan Ekaristi yang dimeriahkan oleh paduan suara gabungan yang terdiri atas sejumlah biarawati dari berbagai kongregasi yang berkarya di sekitar Paroki Matraman Gereja Santo Yoseph dan Orang Muda Katolik (OMK) serta beberapa laki-laki awam.

“Hari ini saya ingin menggugah laki-laki supaya berperan dalam Gereja Katolik. Kita bisa belajar dari Santo Yoseph bagaimana dia membangun Keluarga Kudus Nazareth, bagaimana keluarga itu juga membangun komunitasnya, bahkan komunitasnya juga bisa membangun, membantu keluarga-keluarga untuk membangun Keluarga Kudus Nazareth,” ujar Pastor Sam, menyinggung kehadiran sejumlah kecil laki-laki awam.

Ia menegaskan bahwa orang sukses zaman sekarang harus memiliki iman dan spiritualitas mendalam.

“Pertama, iman spiritualnya. Sekarang saya bertanya, keluarga-keluarga kita bagaimana pembinaan iman spiritualnya? Bagaimana komunitas Gereja Santo Yoseph membina iman umatnya supaya dapat menjadi Keluarga Kudus Nazareth? Bagaimana tiap keluarga di paroki ini menjadi Keluarga Kudus Nazareth yang sangat menyelamatkan semua orang?” katanya, seraya menyinggung kepala keluarga yang seharusnya melihat sosok Santo Yoseph dalam mendidik anak.

Baca Juga:  Dirjen Bimas Katolik Suparman Menyatakan Komitmen Mendukung Penuh LP3KN

Ia kemudian menyebut beberapa contoh, seperti keberadaan meja doa dan buku doa di setiap rumah keluarga Katolik. Harapannya, sebuah habitus baru, yakni hidup doa, akan tercipta. 

Paduan suara mengiringi Perayaan Ekaristi. (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

“Kedua, bagaimana membentuk karakter, mentalitas, dan moralitas anak. Ini berdasarkan iman spiritual. Dia tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik. … Santo Yoseph etos kerjanya luar biasa, selain ketulusan hatinya. Imannya yang mendalam, ketulusan hatinya, dan juga tanggung jawabnya. Etos kerjanya luar biasa. Dia pelindung karyawan kalau tidak salah,” imbuhnya.

“Kepercayaan, trust, menjadi pribadi yang terpercaya. Kalau moralitasnya bagus, etos kerjanya bagus. Orang Katolik harus begitu. Dimarahi langsung menunduk. Tidak begitu. Harus tough (kuat). Budaya tahan seperti itu. Jangan lembek mendidik anak kita. Kalau mau makan, cari dulu, berusaha dulu, jangan semuanya serba dibelikan. Makan di tempat, umur 2-3 tahun. Itu yang membuat iman spiritual diimplementasikan dengan pembentukan karakter.”

Ia pun mengajak umat Paroki Matraman Gereja Santo Yoseph untuk mengolah spiritualitas Santo Yoseph setelah mereka mengikuti Novena Santo Yoseph selama sembilan kali dalam setiap bulan sejak Juli tahun lalu.  

“Buat apa kalau tidak ada transformasi dalam keluarga kita dan komunitas kita, paroki ini? Namanya Santo Yoseph, spiritualitasnya Santo Yoseph. Jangan cari yang lain. Diolah,” tegasnya.

Teladan Santo Yoseph

Dalam sambutan menjelang penutup, Pastor Levi, sapaan akrabnya, menanggapi ajakan Pastor Sam dengan mengundang umat untuk meneladani Santo Yoseph.

Baca Juga:  Dirjen Bimas Katolik Suparman Menyatakan Komitmen Mendukung Penuh LP3KN

“Kita akan ingat wejangan dari Romo Vikjen tadi dan nasihat-nasihat yang kita terima dari Novena untuk meneladani Santo Yoseph dengan kerendahan hatinya, kepasrahannya kepada Tuhan, dan pengorbanannya untuk kehidupan keluarga kecilnya,” ujarnya. 

Para imam berfoto bersama petunias liturgi. (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

“Dan jangan lupa pesan untuk Bapak-Bapak, pesan dari Romo Vikjen tadi, kenapa pada Perayaan Santo Yoseph ini lebih banyak perempuan? Mari kita renungkan bersama-sama. Semoga Tuhan mendorong kita untuk memberi waktu yang seimbang untuk keluarga, masyarakat, dan Gereja.”

Seusai Perayaan Ekaristi yang dilanjutkan dengan Adorasi Sakraman Mahakudus, panitia menggelar pesta rakyat sederhana di pelataran gereja. Sebelum memotong tumpeng, Pastor Bene, sapaan akrabnya, menekankan dua hal, yakni ketulusan hati Santo Yoseph dan bagaimana orang kudus ini lebih mementingkan kepentingan orang lain.

“Ada begitu banyak hal terkait Santo Yoseph. Di antara sekian banyak, satu hal yang menarik pada pesta nama ini. Mengapa Santo Yoseph tetap menerima Maria meskipun Maria sudah mengandung? Santo Yoseph menerima Maria, menerima Yesus, karena Santo Yoseph tulus ikhlas tanpa pamrih. Santo Yoseph tampil apa adanya seperti yang disampaikan Romo Vikjen pada Perayaan Ekaristi tadi,” katanya.

“Kedua, Santo Yoseph tidak mementingkan diri sendiri tetapi kepentingan keselamatan semua orang, termasuk keselamatan kita, umat Paroki Matraman. Oleh karena itu, tema Novena ke-9 adalah Santo Yoseph Pelindung Gereja Semesta. Itu ada karena Santo Yoseph tidak egois, mengutamakan kepentingan banyak orang.”

Ia pun berharap umat Paroki Matraman Gereja Santo Yoseph senantiasa meneladani Santo Yoseph yang memiliki ketulusan hati dan mengutamakan keselamatan banyak orang.

“Kita ikut tumbuh berkembang dalam Gereja kita dari hari ke hari. Semakin maju, semakin berkembang. Selamat Pesta Nama untuk kita semua! Santo Yoseph luar biasa!” ungkapnya.

Baca Juga:  Dirjen Bimas Katolik Suparman Menyatakan Komitmen Mendukung Penuh LP3KN

Santo Favorit

Di antara ratusan umat yang hadir, ada seorang wanita tengah baya dari Paroki Cempaka Putih Gereja Santo Paskalis, Jakarta Pusat. Ia adalah Fransisca Senduk. Ia mengenakan mantila berwarna putih kebiruan sepanjang Perayaan Ekaristi. 

Fransisca Senduk (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

“Saya dari Paroki Cempaka Putih Gereja Santo Paskalis. Saya dapat info tentang Perayaan Ekaristi ini dari Instagram Paroki Matraman. Nama penguatan saya Yosephine, berasal dari Santo Yoseph. Anak laki-laki saya juga namanya Yoseph, dua anak perempuan saya nama penguatannya juga Yosephine,” ujarnya.

Santo Yoseph adalah orang kudus favoritnya.

“Santo Yoseph dari sebelum menikah memang favorit saya. Ia sangat rendah hati, low profile. Dan yang paling penting adalah setia. Setelah menikah jadi lebih favorit lagi untuk para ayah. Sangat susah untuk mendapatkan figur seperti Santo Yoseph pada zaman sekarang. Tampah ngefans saya kepada Santo Yoseph,” imbuhnya, sambil tersenyum.

Karya Amal Kasih

Tak sekadar selebrasi, umat Paroki Matraman Gereja Santo Yoseph juga melakukan karya amal kasih untuk Pesta Nama Pelindung tahun ini yang bertema “Bersama Santo Yoseph, Kita Tingkatkan Kehidupan Spiritual melalui Doa, Pengampunan, dan Berbagi Kasih.” 

Pastor Benediktus Bere Mali, SVD memotong tumpeng. (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

Menurut panitia dari Wilayah Santa Caecilia, rangkaian kegiatan meliputi Perayaan Ekaristi, pesta rakyat, dan aktivitas sosial berupa donasi beras dan kunjungan ke umat paroki yang kurang mampu dan tidak dapat hadir ke gereja karena sakit serta umat lanjut usia yang membutuhkan bantuan.

Bantuan beras yang terkumpul sebanyak 620 kilogram, sementara uang tunai mencapai lebih dari 13 juta rupiah. Semua bantuan akan disalurkan kepada penerima karitatif sesuai sasaran yang ditetapkan.

Katharina Reny Lestari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles