web page hit counter
Rabu, 2 April 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus: Tiga Pilar Kehidupan Kristiani

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Minggu, 2 Maret 2025 Minggu Biasa VIII, Sir.27:4-7; Mzm.92:2-3, 13-14, 15-16; 1Kor.15:54-58; Luk.6:39-45

HIDUP Kristiani bukan hanya tentang mengenal iman, tetapi lebih dari itu, tentang bagaimana iman diwujudkan dalam keseharian hidup. Bacaan-bacaan suci hari ini menyoroti tiga pilar utama dalam kehidupan orang beriman. Kitab Sirakh mengajarkan bahwa ketulusan mencerminkan jati diri seseorang. Rasul Paulus menegaskan bahwa keteguhan dalam iman adalah kunci kemenangan sejati. Sementara itu, Yesus dalam Injil mengajak kita untuk menjadi pohon yang menghasilkan buah baik, yakni kesaksian hidup yang nyata.

Pertama, ketulusan sebagai cerminan hati yang jernih. Ketulusan sejati bukan hanya terlihat dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari. Sirakh 27:4-7 mengajarkan bahwa manusia diuji seperti tanah liat dalam dapur api, dan hasilnya tampak dari ucapannya. Sebaliknya, kepalsuan akan berujung pada kehancuran. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk terus membersihkan hati agar menjadi sumber ketulusan sejati.

Baca Juga:  10 TAHUN PERJALANAN KPKS ST. PAULUS TANGERANG

Rasul Paulus dalam 1 Korintus 15:58 menasihatkan, “Tetaplah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan.” Artinya, ketulusan tidak hanya tentang niat baik, tetapi juga tentang komitmen dalam tindakan nyata.

Ketulusan adalah cerminan hati yang bersih, yang tidak hanya mengucapkan kebenaran, tetapi juga menghidupinya dalam keseharian. Yesus menegaskan aspek ini bahwa “mulut mengungkapkan isi hati manusia,” (Lukas 6:45). Jika hati dipenuhi dengan kebaikan, maka kata-kata dan tindakan kita pun akan memancarkan hal yang sama.

Kedua, keteguhan sebagai fondasi yang tak tergoyahkan. Keteguhan adalah dasar kokoh dalam kehidupan seorang murid Kristus. Kitab Sirakh menegaskan bahwa kejujuran diuji seperti periuk dalam dapur api, artinya hidup dalam kebenaran tidak selalu mudah. Ada banyak tantangan, tetapi keteguhan iman akan tampak dalam saat-saat sulit.

Paulus mengingatkan bahwa kemenangan sejati ada dalam Kristus. Ia berkata, “Maut telah ditelan dalam kemenangan” (1 Kor 15:54). Ini berarti bahwa keteguhan dalam iman memberi kita pengharapan yang tidak akan sia-sia. Keteguhan bukan sekadar bertahan dalam kesulitan, tetapi juga berani melangkah maju dengan keyakinan bahwa Tuhan menyertai kita.

Baca Juga:  Prof. Al Makin: Keragaman Kita Harus Disyukuri dan Dikembangkan Terus

Yesus memperingatkan tentang bahaya “pemimpin buta yang menyesatkan orang lain” (Luk 6:39). Oleh karena itu, keteguhan kita harus berakar dalam Kristus agar kita tidak hanya teguh dalam perkataan, tetapi juga dalam tindakan dan keputusan kita.

Ketiga, kesaksian sebagai buah dari iman yang hidup. Kesaksian hidup adalah bukti nyata dari ketulusan dan keteguhan yang kita jalani. Yesus memperkuat keyakinan dalam kata-kata-Nya, “Setiap pohon dikenal dari buahnya” (Luk 6:44). Tidak cukup hanya berbicara tentang kebaikan, tetapi kita harus mewujudkannya dalam kehidupan nyata.

Paulus menegaskan bahwa kemenangan kita ada dalam Tuhan, dan karena itu kita harus giat dalam pekerjaan-Nya. Ini berarti setiap orang beriman dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dalam kasih, pelayanan, dan pengampunan. Dunia membutuhkan kesaksian nyata dari orang-orang yang hidup dalam ketulusan dan keteguhan. Kesaksian iman bukan hanya di dalam gereja, tetapi juga dalam keluarga, tempat kerja, dan masyarakat. Dengan demikian, hidup kita sendiri menjadi pewartaan Injil yang nyata bagi dunia.

Baca Juga:  Rosa! Bukan Pink, Warna Liturgi Katolik

Tiga pilar utama dalam kehidupan Kristiani—Ketulusan, Keteguhan, dan Kesaksian—menjadi pijakan bagi iman yang hidup. Ketulusan mencerminkan hati yang jernih, keteguhan menjadi dasar yang kokoh, dan kesaksian adalah buah dari iman yang diwujudkan dalam hidup sehari-hari. Semoga kita semua dimampukan untuk menjadi murid Kristus yang sejati, yang tidak hanya berbicara tentang iman, tetapi juga menghidupinya dalam setiap aspek kehidupan. Dengan demikian, kita menjadi terang dan garam bagi dunia, menghadirkan kasih dan kebenaran Tuhan dalam kehidupan kita. Amin.

Rasul Paulus dalam 1 Korintus 15:58 menasihatkan, Tetaplah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan.

Sumber: Majalah HIDUP, Edisi No. 09, Tahun Ke-79, Minggu, 2 Maret 2025

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles