HIDUPKATOLIK.COM— Beredar kabar di media sosial bahwa Paus Fransiskus telah meninggal yang mengutip pernyataan terbaru dari Vatican News. Frasa “the night passed peacefully, and the Pope has rested” ‘Malam berlalu dengan damai, dan Paus telah beristirahat’ ditangkap keliru oleh sebagian media. Frasa ini sebenarnya menunjukkan bahwa Bapa Suci mengalami malam yang tenang dan dapat tidur, bukan menunjukkan ia telah meninggal. Meskipun Paus masih hidup, tetapi kesehatan Bapa Suci dikabarkan dalam kondisi kritis.
Berdasarkan informasi resmi dari Vatican News, 23/02/2025, Paus Fransiskus telah menjalani malam kesembilan yang damai di rumah sakit. Kantor Pers Takhta Suci menerbitkan berita pada Minggu pagi lalu, mengeluarkan catatan terbarunya kepada para jurnalis karena Bapa Suci sedang dirawat akibat pneumonia ganda di Rumah Sakit Gemelli Roma.
Pagi ini, Paus menggunakan kanula hidung untuk pemberian oksigen aliran tinggi. Pemeriksaan klinis lainnya sedang berlangsung. Buletin medis pada Minggu malam waktu Roma menyatakan:
“The Holy Father’s condition remains critical, but since last evening, he has not experienced any further respiratory crises.”
“The complexity of the clinical picture, along with time required for the pharmalogical treatment to show results, means that the prognosis is still guarded.”
“Kondisi Bapa Suci masih kritis, tetapi sejak tadi malam, ia tidak mengalami krisis pernapasan lebih lanjut.”
“Kompleksitas gambaran klinis, bersama dengan waktu yang dibutuhkan agar pengobatan farmakologis menunjukkan hasil, berarti prognosanya masih belum dapat ditentukan.”
Dalam konferensi pers di Rumah Sakit Gemelli di Roma pada Jumat sore, 21/02/2025. Dr. Sergio Alfieri, kepala tim yang merawat Paus, dan Dr. Luigi Carbone, Wakil Direktur layanan kesehatan Vatikan, berbicara selama sekitar empat puluh menit kepada wartawan yang hadir di ruangan itu.
Keduanya mengatakan bahwa mereka yakin Paus akan dirawat di rumah sakit “setidaknya” selama seminggu ke depan, dan bahwa Paus Fransiskus tidak “dalam bahaya kematian,” tetapi ia juga belum sepenuhnya “bebas dari bahaya.”
Felicia Permata Hanggu
