web page hit counter
Sabtu, 15 Maret 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Kaul Kekal Para Redemptoris: Harus Ada Kepantasan dan Tapal Batas

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Lima orang frater dan satu bruder dari tarekat Redemtoris Indonesia (CSsR) mengikrarkan kaul kekal pada hari Jumat, 31/1/2025 di Gereja Santo Alfonsus de Liguori Nandan, Yogyakarta

Mereka adalah Fr. Julian Pedro CSsR; Fr. George Glinca Jung Tena, CSsR; Fr. Andreas Beda Asimu, CSsR; Fr. Sirilius Yosep R. Muda, CSsR; Fr. Bartolomeus Rowa Sogen, CSsR; dan Br. Eduard Gregorius B. Tapoona, CSsR.

Para fraer dan bruder menyerahkan diri kepada Tuhan. (Veronika Naning)

Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Provinsial CSsR Indonesia, Pastor Yakobus Umbu Warata, CSsR. Ia didampingi Rektor Wisma Sang Panebus Pastor Redemptus Jawa, CSsR, dan Provinsial CSsR Filipina, Pastor Raymond Urriza, CSsR.

Sukacita Rahmat Tanpa Henti

Dalam homilinya, Pastor Warata menyatakan adanya sukacita karena rahmat istimewa tidak pernah berhenti. Para frater/bruder berani memilih meninggalkan segalanya untuk mengikuti Yesus seumur hidup. Dalam kebebasannya, mereka menyatakan kaul kekal karena iman kepada Tuhan yang hidup, kepada Allah yang memanggil. Mereka dipanggil untuk bahagia dan membagi kebahagiaan kepada umat yang dilayani. Mereka akan menjadi berkat dan membawa berkat bagi yang lain.

Mereka juga mempunyai komitmen ingin membiara dengan ketetapan hati untuk mewartakan Kerajaan Tuhan. Ada kerja keras penuh tetesan keringat. Komitmen ini yang mau diucapkan. Selain itu, juga ada kesetiaan pada arah dan jalur yang dipandang baik dan berguna bagi kemanusiaan. Kesetiaan menjadi penting karena ada nilai yang diperjuangkan.

Baca Juga:  Menanggapi Perpindahan Agama dengan Kasih: Sikap Umat Katolik dalam Terang Iman
Para frater dan bruder berfoto bersama Provinsial CSsR, para imam seusai Perayaan Ekaristi. (Veronika Naning)

Mereka menggunakan ayat, “Segala perkara dapat kutanggung dalam dia yang memberi kekuatan kepadaku”. Ini menjadi ungkapan iman bahwa di dalam Kristus mereka diberi kekuatan ilahi untuk menghadapi segala tantangan di dunia ini. Dalam hidup ini apa yang kita alami dilihat dalam iman dan harapan bahwa Tuhan selalu ada bersama kita. Kekuatan rohani itulah yang penting, tetap percaya kepada Tuhan penebusnya. Dalam situasi paling gelap pun ada secercah cahaya yang memberi kekuatan. Dengan mengikrarkan kaul kekal tidak lantas menjadi setengah dewa tapi. Tuhan Allah tidak pernah tidur. Dengan mengikrarkan kaul kekal mereka tinggal di komunitas dan bekerja dengan macam-macam manusia yang menjengkelkan atau menggembirakan. Kita  hanya perlu menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Ada pengalaman konsolasi yang tidak boleh membuat besar kepala. Namun, saat mengalami desolasi jangan sampai menyerah. Kita masih terus akan berjalan.

Baca Juga:  MAJALAH HIDUP EDISI TERBARU, No. 11 TAHUN 2025

Kristus Akan Selalu Bersama

Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam. Setelah kebangkitan Yesus mengumpulkan murid-Nya dan kepada mereka diserahi tugas mewartakan kabar gembira sampai ke ujung dunia. Mereka diajak menatap masa depan yang lebih baik. Panggilan Yesus menarik mereka pada moment kegagalan, ketidakpastian, dll maka harus bertahan. Mereka mengubah prioritas hidup dan mengalami keselamatan.

Para Redemtoris harus memegang teguh lima sikap dasar ini untuk sungguh berkomitmen dalam hidup membiara. Kesaksian hidup tentang Kristus Penebus dan kehidupannya. Orang harus melihat Yesus dalam diri kita. Yesus yang memberi keselamatan, mendengar Yesus, bersama Yesus menyerahkan hidup selamanya, tidak kawin. Mereka juga harus mempunyai kesiapsediaan sebagai misionaris dengan berbagi penyangkalan diri  mempersembahkan diri menjadi tandanya. Saat ini ada 238 anggota CSsR, penting menjaga kerendahan hati. Humilitas dari kata humus di atas tanah yang subur tumbuh segala tanaman tapi tetap membutuhkan humas.

Prioritas Karya Pelayanan

Kesederhanaan hidup akan menghidupi nasihat Injil dengan kaul kemiskinan. Ini tidak akan menjadi beban karena diungkapkan dengan bebas dan dalam sukacita Injili. Penting tetap sederhana. Kemanusiaan karena panggilan hidup sebagai manusia biasa. Mereka harus merangkul kemanusiaan dengan penuh berkat dalam Injil Tuhan yang dalam komunitas berbagi sukacita injili. Hidup membiara dengan sukacita dan kesedihan dengan berdaging dan berdarah. Kita manusia rapuh tapi harus percaya Tuhan akan selalu menolong karena kita dalam pertobatan. Kita bukan manusia yang kudus sempurna.

Baca Juga:  Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM: Mencari Kebahagiaan Hidup

Selalu ingat bahwa prioritas pelayanan adalah kepada mereka yang terlantar. Redemtoris berkarya di tempat sederhana karena prioritas ini. Apa yang bisa dibuat untuk mereka yang terabaikan sehingga mereka juga mendengar kabar sukacita.  Buluh yang patah terkulai tidak akan dipatahkan, sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya. Dalam waktu enam tahun Kongregasi CSsR telah bertumbuh dari lima orang anggota pada awalnya, kini telah menjadi 238 orang. Saat ini ada 12 novis dan 21 postulan. Sementara bulan Juli mendatang akan masuk 40 orang postulan. Kita berdoa agar Tuhan melimpahkan berkat bagi para penuai ini.

Veronika Naning (Kontributor, Yogyakarta)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles