HIDUPKATOLIK.COM – Langit sekitar Gereja Laurensius Paroki Alam Sutera pada hari Minggu tanggal 5 Januari sangat cerah. Satu jam sebelum mulai Misa, umat sudah banyak yang berdatangan. Namun ada yang berbeda pagi itu. Ram melengkung menuju lobbi utama gereja ditutup. Pintu utama gereja pun masih tutup. Jadi tidak satu pun umat yang bisa masuk gereja melalui pintu utama. Semua umat diarahkan masuk gereja melalui pintu aula di lantai dasar lalu naik tangga menuju gereja.
Mengamati pintu utama ini, terlihat ada tulisan cukup besar di atas pintu berbunyi PORTA SANCTA. Di atas tulisan ini, dipasang Salib Tuhan Yesus. Di sebelah kanan Salib terdapat logo Paroki Alam Sutera, sedangkan sebelah kiri terlihat logo Ardas KAJ 2025. Daun pintu juga diperindah dengan dipasang hiasan ornamen. Selain itu pada sisi atas dan kiri-kanan kusen pintu dihiasi bunga dan dedaunan. Sedangkan di lobi, pada kiri dan kanan, terlihat gambar empat maskot resmi Tahun Yubileum 2025, berupa anime: Luce dan kawan-kawan. Luce sendiri berarti cahaya atau terang.
Beberapa menit menjelang pukul 8.30 nampak prosesi petugas liturgi berjalan dari arah ruang Sakristi bawah, melintas ruang aula yang sudah hampir penuh dengan umat, keluar menuju area parkir, lalu berbelok menapaki ram menuju lobi pintu utama. Dalam barisan prosesi, berjalan di depan, ada empat anak-anak yang mengenakan jaket hoodi. Ada yang kuning, merah, hijau, dan biru. Anak-anak nan lucu dan menggemaskan ini berperan sebagai Luce, Fe, Xin, dan Sky.
Menjelang lobi utama, perjalanan prosesi tertahan. Bersama-sama mereka mengikuti upacara pembukaan Porta Sancta atau Pintu Suci. Sebelum dibuka, Porta Sancta diberkati, diperciki air suci, dan didupai. Setelah selesai rangkaian liturgi yang dibuat khusus untuk upacara ini, Pastor Yohanes Hadi Suryono sebagai Kepala Paroki menarik pegangan pintu dan membuka Porta Sancta Gereja Laurensius. Lalu Pastor Hadi dan empat rekannya, Pastor Victorius Rudy Hartono, Pastor Vinsensius Rosihan Arifin, Pastor Bonifasius Lumintang, dan Pastor Ignasius Wahyudi Paweling, melangkah masuk gereja melewati Porta Sancta. Diikuti oleh empat anak pemeran maskot Tahun Yubileum, para petugas liturgi, barisan perwakilan umat yang terpilih, serta anggota DPH.
Misa pagi itu sesungguh merupakan Hari Raya Penampakan Tuhan dan Hari Anak Misioner Sedunia ke 182. Di awal homili, Pastor Hadi mengajak umat memperhatikan kandang Natal. Di sana ada tambahan tiga patung orang Majus dari Timur. “Mereka orang-orang hebat dan luar biasa. Tapi mereka mau datang mencari seorang bayi kecil di kota kecil dan tempat yang sederhana”, lanjut Pastor. Ada satu pesan dari kisah ini. Pastor Hadi menyampaikan: “Setiap pencarian manusia akan Tuhan bila dilakukan dengan niat baik dan sungguh, akan menghasilkan buah-buah kebaikan. Tuhan tidak tinggal diam, Ia tahu kerinduan kita.”
Terkait Hari Anak Misioner, Pastor Hadi menghimbau umat untuk mengingatkan anak-anak bahwa mereka adalah anak-anak misioner. Sejak kecil anak-anak dapat mewartakan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membantu papi mami, membantu kakak adik, berdoa, dan mengajak berdoa. Ada banyak cara bagi anak-anak untuk menjadi misioner. Tema Hari Anak Misioner tahun ini adalah “Anak misioner: Peziarah harapan dari hati ke hati”.
“Tahun ini Gereja mengajak kita semua untuk masuk dalam tahun Yubileum. Tahun penuh rahmat Tuhan. Tahun Yubileum 2025 mengusung tema: “Peziarah Pengharapan” adalah tahun bagi umat katolik untuk mendorong diri membangun kesucian hidup. Lewat pertobatan dan pembaharuan hidup spiritual.” lanjut Pastor Hadi. Sebagai penanda, Pintu Suci telah dibuka dan diharapkan setiap orang yang melalui Pintu Suci mensyukuri rahmat Tuhan, membangun semangat pertobatan, membina hidup kesucian, dan membangun semangat belarasa kepada sesama. Sambil berseloroh namun serius, Pastor berpesan, “Boleh berfoto-foto di Pintu Suci, karena memang telah dibuat indah. Tapi jangan lupa makna sesungguhnya dari simbol Pintu Suci.”
Di akhir Misa, sebelum berkat penutup, Pastor Hadi membuka Tahun Ardas KAJ 2025 dengan memukul gong sebanyak tiga kali. Dibantu empat pastor lainnya, dilanjutkan upacara membuka selubung dan memerciki serta mendupai gambar logo Tahun Yubileum di sisi kiri altar dan gambar logo Ardas KAJ 2025 di sisi kanan altar.
Selamat mengarungi Tahun Yubileum. Tetaplah memelihara harapan, karena harapan tidak pernah sia-sia. Bersama Tuhan, jadilah seorang yang membantu mewujudkan harapan orang lain, terlebih mereka yang lemah dan miskin. Seperti tema Ardas KAJ 2025: “Kepedulian Lebih Kepada Saudara yang Lemah dan Miskin”.
Fidensius Gunawan (Kontributor, Tangsel)