web page hit counter
Kamis, 19 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Vitamin dan Suplemen untuk Lansia: Apa yang Perlu Diperhatikan?

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Apakah ada risiko dari penggunaan vitamin dan suplemen pada lansia? Pertanyaan ini penting karena seiring bertambahnya usia, daya serap nutrisi dari makanan cenderung menurun, namun disisi lain suplemen dan vitamin tidak selalu menjadi solusi terbaik. Dengan bertambahnya usia, tubuh manusia mengalami berbagai perubahan biologis yang berkontribusi pada penurunan fungsi dan kekuatan, seperti massa otot dan kepadatan tulang, fungsi kekebalan tubuh, bahkan fungsi kognitif dan memori juga berkurang karena hilangnya neuron dan penurunan aliran darah ke otak.

Dengan kondisi seperti itu, apakah suplemen dan vitamin menjadi jawaban yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut? Vitamin dan suplemen apa yang benar-benar dibutuhkan oleh lansia?

Mengapa Lansia Membutuhkan Vitamin dan Suplemen?

Vitamin dan suplemen mendukung fungsi tubuh lansia yang semakin melemah. Sebagai contoh, vitamin D bekerja membantu penyerapan kalsium dan mencegah osteoporosis. Apakah Suplemen harus digunakan setiap hari? Jawabannya tidak semua suplemen perlu dikonsumsi setiap hari. Pola makan yang seimbang dapat memenuhi banyak kebutuhan nutrisi tanpa perlu tambahan suplemen harian (McDougall, 2023). Bahkan jurnal Toxicological Sciences (2010) mencatat bahwa konsumsi suplemen yang berlebihan atau penggunaannya yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang serius. Efek samping ini terutama terjadi jika suplemen dikonsumsi tanpa pengawasan medis, apalagi bagi mereka yang mengonsumsi obat-obatan lain secara rutin. Penggunaan kombinasi suplemen dan vitamin yang berpotensi menimbulkan efek samping antara lain :

    • Vitamin E, Vitamin K, bila digunakan bersamaan dengan obat pengencer darah dapat (anti koagulan)mengakibatkan pendarahan dikarenakan vitamin E dan K menguatkan aksi obat antikoagulan.
    • Penggunaan multivitamin (zink, magnesium, mangan, dan tembaga) yang digunakan secara bersamaan dengan antibiotik kinolon ( ciprofloxacin, ofloxacin)  dapat menyebabkan penurunan efektifitas pada antibiotik
    • Vitamin D: Sering diberikan untuk meningkatkan kesehatan tulang, tetapi dapat memengaruhi efektivitas obat diuretik dan kortikosteroid yang sering dikonsumsi oleh penderita hipertensi atau penyakit jantung. Penggunaan bersama diuretik thiazide, misalnya, dapat meningkatkan kadar kalsium yang berisiko menyebabkan hiperkalsemia.
    • Vitamin A: Dapat berinteraksi dengan obat antikoagulan seperti warfarin, meningkatkan risiko perdarahan. Karena vitamin A juga larut dalam lemak, akumulasi yang berlebihan dapat berbahaya bagi pasien dengan gangguan ginjal atau hati.
    • Vitamin C: Dikenal sebagai antioksidan, tetapi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual dan serta meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal bagi pasien dengan masalah ginjal.
Baca Juga:  Refleksi Akhir dan Pembuatan Karbol Ramah Lingkungan di SD Tarakanita 3

Pemilihan Vitamin dan Suplemen: Apa yang Perlu Diperhatikan?

Menentukan vitamin dan suplemen yang aman dan sesuai untuk lansia bukanlah hal mudah, terutama jika sedang mengonsumsi obat kronis. Berikut tip mudah untuk mendapatkan vitamin dan suplemen, yang aman:

    • Produsen yang terpercaya: Pilihlah produk dari produsen yang telah memiliki reputasi baik dan diakui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menjamin kualitas dan keamanan. Suplemen yang diproduksi di pabrik yang memiliki sertifikasi Good Manufacturing Practice (GMP) karena mengikuti standar ketat kualitas obat.
    • Tempat pembelian: Suplemen dan vitamin sebaiknya dibeli dari apotek resmi atau distributor yang terpercaya untuk menghindari produk palsu atau kedaluwarsa. Produk palsu sering kali tidak terdaftar di BPOM, sehingga risiko kandungan berbahaya lebih tinggi.
    • Konsultasikan dengan Dokter atau Apoteker: Pastikan setiap suplemen dan vitamin yang dikonsumsi telah mendapatkan informasi dan konseling dari dokter dan apoteker, agar tepat dosis, dan cara penggunaannya. Terutama pada pasien Lansia yang juga mengkonsumsi obat obat lain untuk mencegah terjadinya interaksi obat
Baca Juga:  RS Brayat Minulya Surakarta Bertekad Menjadi Sarana Kehadiran Cinta dan Kuasa Allah

Jadi, walaupun suplemen dan vitamin dijual bebas di Apotek, dan toko obat, bukan berarti bebas menggunakannya. Untuk memastikan keamanan, keaslian dan informasi yang tepat, konsultasikan kebutuhan vitamin dan suplemen pada Apoteker yang siap membantu di apotek. Ingat Obat, Ingat Apoteker.

Ditulis oleh: Dr. apt. Lusy Noviani, MM (Kepala Apotek Atma Jaya dan Dosen FKIK Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya), Konsultasi lebih lanjut: Hubungi Apotek Atma Jaya di 0813-8862-4544 Pelayanan Hantar obat dan Telefarmasi : Senin-Jumat (08.00-16.00)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles