HIDUPKATOLIK.COM – Sebanyak 12 uskup hadir dalam misa peringatan 50 tahun imamat Uskup Agung Emeritus Keuskupan Kupang, Mgr. Petrus Turang yang dilakasanakan di Emmanuel Amphiteater Catholic Yout Center Lotta, Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (18/12/2024).
Keduabelas uskup tersebut adalah Ketua KWI/Uskup Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung Makassar Mgr. Fransiskus Nipa, Uskup Agung Kupang Mgr. Hironimus Pakaenoni, Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat.
Selain itu, Uskup Manokwari Sorong Mgr. Larion Datus Lega, Uskup Amboina Mgr. Seno Inno Ngutra, Uskup Edmund dWoya (Keuskupan Wetebula) dan Uskup Emeritus Keuskupan Banjarmasin Mgr. Petrus Bodeng Timang.
Ratusan imam dari Keuskupan Manado dan beberapa dari Keuskupan Agung Kupang (tempat pelayanan terakhir Mgr. Turang) ikut dalam misa
Dalam khotbah sekaligus refleksinya, Mgr. Turang menjelaslan secara singkat proses panggilannya baik saat memasuki seminari, dalan pembinaan di seminari hingga menjadi imam dan uskup.
Di Keuskupan Manado, yang menjadi wilayah awal pelayanan, Mgr. Turang hanya bertugas selama lima tahun dari tahun 1979-1984 (termasuk menjadi Komisi PSE Keuskupan Manado).
Diungkapkan, banyak keterbatasan yang ada dalam menjawab panggilannya tapi banyak kejutan dan kekuatan yang membuka hati sebagai manusia untuk berpaut dengan Roh Kudus.
Kelahiran Tataaran, Minahasa pada 23 Februari 1947 ini melihat kebaikan Tuhan, melalui lingkungan yang ada, tantangan yang ada untuk memberikan suatu jawaban yang ada.
Selama penghayatan imamatnya, ia berusaha untuk keluar dari kelekatan diri sendiri. “Selama ada kelekatan diri sendiri, kita akan mengalami kekecewaan,” tandasnya,
Menurut Mgr. Turang, kita tidak akan melihat sukacita hidup iman dalam perjalanan penggilan bila dalam kelekatan diri. Karena itu, surprise dalam perjalanan imamat tidak boleh membuat kita, para uskup, para imam, para pemimpin umat untuk menjadi paling hebat di dunia ini.
“Saya selalu berusaha meminta kepada Tuhan supaya dalam keterbatasan, kekurangan dan kedosaan, saya selalu mendapat sokongan, terutama dari umat sekalian,” ujar mantan Sekretaris Komisi PSE KWI ini,
Mgr. Rolly mengungkapkan beberapa hal terkait dengan bagaimana hingga Mgr. Turang bisa menjadi seorang imam, karena rahmat Tuhan, seperti dikatakan Mgr. Turang, lewat Pastor Steven van Slogen serta jawaban ya dari Mgr. Turang sehingga bisa menjadi imam.
“Mewakili umat di Keuskupan Manado yang terdiri dari 76 paroki dan 415 stasi serta kehadiran imam mewakili umat, diakon, biarawan/biarawati dan pimpinan umat, kami menyampaikan terima kasih untuk pelayanannya, yang seperti dikatakan Mgr. Turang tadi banyak di luar keuskupan Manado karena Tuhan menghendaki Mgr. Turang berkarya di banyak tempat,” ujar Mgr. Rolly dalam sambutannya.
Turut memberikan sambutan, Ketua KWI.
Setelah misa, sebelum makan siang bersama, diadakan peniupan lilin ulang tahun oleh Mgr. Turang di dampingi 11 uskup, penyerahan cenderamata.
Lexie Kalesaran (Manado)