HIDUPKATOLIK – Why. 11:4-12; Mzm. 144:1.2.9-10; Luk. 20:27-40.
ORANG Saduki yang tidak percaya akan kebangkitan mencoba menjebak Yesus dengan sebuah pertanyaan. Mereka berpikir, keadaan setelah kematian itu sama saja seperti di dunia, di mana orang kawin dan dikawinkan. Namun, Yesus dengan cerdik menanggapi mereka, “Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.”
KGK 997 menyatakan: “Pada saat kematian, di mana jiwa berpisah dari badan, tubuh manusia mengalami kehan curan, sedangkan jiwanya melangkah menuju Allah dan menunggu saat, di mana ia sekali kelak akan disatukan kembali dengan tubuhnya. Allah akan menganugerahkan kepada tubuh kita secara definitif kehidupan yang abadi, waktu Ia menyatukannya lagi dengan jiwa kita berkat kebangkitan Yesus.”
Kehidupan abadi bersama Allah itu perlu kita siapkan sejak hidup kita di dunia ini. Caranya dengan belajar bersikap lepas bebas dari keterikatan dan kelekatan pada sarana duniawi. Dalam dunia yang semakin mengutamakan hal lahiriah, kita perlu belajar untuk mengolah yang batiniah bersama Allah.
Pastor Bobby Steven Octavianus Timmerman, MSF
Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kreator YouTube “Keluarga Katolik Rm. Bobby MSF”