HIDUPKATOLIK.COM – Dalam rangka peringatan Hari Pahlawan, SMA Karya Budi Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mengadakan pementasan teater dan konser mini paduan suara dengan judul “Bukan Pahlawan Biasa”. Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu, 17 November 2024 di Aula Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Putussibau.
SMA Karya Budi Putussibau merupakan SMA Katolik satu-satunya di Kapuas Hulu. Saat ini sudah berusia 40 tahun. Pementasan ini merupakan penampilan kedua untuk teater setelah yang pertama pada saat perayaan ulang tahun sekolah. Harapannya hal ini bisa memberi warna tersendiri bagi penyelenggaraan pendidikan di Kapuas Hulu.
Dalam sambutan pembuka Bruder Kandidus Lajim, MTB atau yang dikenal sebagai Bruder Theo mengatakan pementasan ini merupakan bentuk ekspresi diri dari para murid yang mengikuti ekstrakurikuler teater dan paduan suara Bina Vocalia. Bruder juga menegaskan bahwa pementasan ini memang baru diadakan di SMA Karya Budi. Ia berharap bisa menjadi penyemangat bagi para siswa untuk bisa terlibat dalam kegiatan ini.
Pementasan ini dihadiri pula oleh beberapa undangan antara lain seperti Leonarus, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Hulu dan DPP Paroki Putussibau Firdaus Lie. Selain siswa-siswi dan guru dari SMA Karya Budi, hadir pula beberapa siswa-siswi dari SMA dan SMP yang ada di kota Putussibau.
Leonardus menyampaikan apresiasinya atas penampilan para siswa-siswi SMA Karya Budi. “Penampilan ini sungguh memukau. Proses ini bisa menjadi metode yang dapat menumbuhkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi. Dengan menyaksikan penampilan ini semua orang diajak untuk memikirkan dengan baik makna kepahlawanan bagi hidup mereka. Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi para murid yang berperan dan menjadi sarana untuk memperkenalkan SMA Karya Budi kepada lebih banyak orang,” ungkapnya.
Valeria Madelin, siswa kelas XII yang berperan sebagai pahlawan cinta mengungkapkan rasa puas dan gembira dengan pementasan kali ini. Baginya pementasan ini menjadi tantangan agar bisa menampilkan yang terbaik. “Proses persiapan selama dua bulan ini tidak mudah karena memerlukan ketekunan dan keseriusan dalam berlatih. Saya berharap melalui pementasan ini banyak orang semakin mengenal teater dan sekolah kami,” katanya.
Teater dan Konser Mini “Bukan Pahlawan BIasa” ini merupakan gabungan dari teater dan nyanyian-nyanyian. Nyanyian-nyanyian ditampilkan di antara tampilan teater dan menjadi satu kesatuan cerita. Nyanyian yang ada menjadi penegasan atas cerita yang sedang disampaikan. Pementasan ini berdurasi kurang lebih 1 jam 30 menit dan melibatkan 70 siswa dan siswi. Mereka terbagi dalam 20 orang pemain teater dan 50 orang penyanyi.
Pementasan ini bercerita tentang sayembara pencarian seorang pahlawan yang istimewa; pahlawan sejati. Dalam proses pencarian itu ada banyak orang yang memperlihatkan dirinya sebagai pahlawan-pahlawan. Bahkan terdapat pula kelompok-kelompok yang mengajukan pahlawan-pahlawan mereka. Ternyata, pencarian itu tidak mudah dan akhirnya akan selalu terulang terus menerus. Beberapa nyanyian yang ditampilkan dalam teater ini antara lain Rayuan Pulau Kelapa, Gala Bunga Matahari, Hymne Guru, dan Manusia Kuat.
Lapoan R.D Hiasintus
