web page hit counter
Selasa, 5 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

“SOS”: Ini Kebutuhan Mendesak Korban Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Caritas Indonesia mengajak semua pihak mengulurkan bantuan bagi korban erupsi Gunung Apai Lewatobi Laki-laki.

Menurut Caritas Indonesia, dalam siaran pers yang diterima Redaksi malam ini, Senin, 4/11/2024 pukul 21.30, kebutuhan mendesak: makanan siap saji, air bersih, tenda untuk pengungsian, pakaian, penampungan air, bahan makanan (beras, lauk pauk, sayuran), peralatan masak, masker, pembalut wanita, perlengkapan bayi dan makanan untuk bayi, alas tidur, dan obat-obatan

Dapur umum untuk Para pengungsi pasca letusan Gunung Lewotobi. (Foto: Caritas Indonesia)

Bentuk Bantuan di Posko Bantuan:

  • Dapur umum: Dapur umum dibentuk untuk menyediakan makanan dan minuman yang dapat distribusikan/dibagikan pada korban bencana alam dalam waktu yang cepat dan tepat.
  • Posko Kesehatan: Pelayanan kesehatan diberikan dengan bantuan relawan kesehatan dari rumah sakit terdekat.
  • Posko perlindungan: posko ini menjadi lokasi pengungsian sementara untuk penyintas letusan.

Posko Bantuan:

Keuskupan Larantuka: Posko Respon Caritas Larantuka (Carila): Pondok Inspirasi, Jl. Trans Larantuka Maumere, Desa Konga, Kec. Titehena. (berada di Paroki Lewolaga)

Baca Juga:  Renungan Harian 4 November 2024 “Hospitalitas”

Keuskupan Maumere: Posko Caritas Maumere: Pusat Pastoral Keuskupan Maumere, Jl. Mgr. Soegiyopranoto, No. 1, Kota Uneng – Maumere – Flores – NTT.

Bantuan dalam bentuk barang diharapkan dikirimkan langsung ke dua lokasi posko di atas.

Narahubung: Rudy (Caritas Indonesia) – 0853-3333-3831

Rekening Bantuan: Bank Central Asia, Yay Karina – 288-308-0599

Caritas Indonesia bersama Caritas-PSE di Keuskupan Larantuka dan Keuskupan Maumere bergerak cepat dan bersama dalam membantu para penyintas pasca letusan Gunung Lewotobi. Respon bersama ini akan menggerakan respon bersama seluruh elemen Caritas Indonesia. Dengan langkah ini, setiap bantuan dan pengiriman relawan dari jaringan Caritas Indonesia, untuk korban letusan Gunung Lewotobi, diharapkan dapat dilakukan bersama dalam gerakan kemanusiaan ini.

Respon bersama ini dilakukan dengan tujuan, agar pembagian tugas dapat dilakukan dengan baik dan bantuan kemanusiaan dapat disalurkan dengan cepat dan tepat. Berikut ini beberapa hal terkait Respon bersama jaringan Caritas Indonesia:

Baca Juga:  MAJALAH HIDUP EDISI TERBARU, No. 44 TAHUN 2024
Para pengungsi di penampungan. (Foto: Caritas Indonesi)

Gambaran Kebencanaan

  • Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi pada Minggu, 3 November 2024 pukul 23:57 WITA.
  • Kolom erupsi tidak teramati, namun seismograf mencatat amplitudo 47,3 mm selama 1450 detik, memengaruhi tujuh desa di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.

Warga terdampak: 10.295 jiwa (Diperkirakan jumlahnya masih akan terus bertambah)

Korban Meninggal: 10 orang

Sr. Nikoline Pajo, SSpS, salah satu korban meninggal dunia.

Status kebencanaan:

  • Penetapan SK Tanggap Darurat oleh Bupati Flores Timur selama 58 hari terhitung dari tanggal 4 November 2024 sampai dengan 31 Desember 2024.
  • Caritas Indonesia menetapkan Level Skala Dampak III (Warna Oranye, berdasarkan SOP Tanggap Darurat Caritas Indonesia).
  • Respon kebencanaan bersifat nasional dalam jaringan Caritas Indonesia untuk mendukung kegiatan tanggap darurat Caritas-PSE Keuskupan Larantuka dan Caritas-PSE Keuskupan Maumere
Baca Juga:  Donor Darah Alumni Kolese Jesuit Indonesia: Setetes Darah Menyelamatkan Kemanusiaan

Langkah Strategis:

  • Respon jaringan Caritas Indonesia akan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar selama dua minggu ke depan.
  • Bantuan dalam bentuk barang dari jaringan Caritas Indonesia dapat disalurkanke posko resmi yang didirikan (lihat di atas).
  • Caritas Indonesia intensif setiap hari berkoordinasi dengan Caritas Larantuka dan Caritas Maumere untuk rencana respons bersama dengan melibatkan Komite Tanggap Darurat dan Core Response Team (CRT) yang berasal dari relawan Caritas Keuskupan-Keuskupan.
  • Bagi kongregasi (suster, bruder, imam) yang ingin membantu baik dalam bentukbarang, mengirimkan relawan, maupun bantuan lain, dapat berkoordinasi dengan posko resmi yang ditetapkan.
  • Paroki, komunitas, dan kelompok kategorial yang ingin terlibat membantu dalam respon, baik mengirim relawan maupun bantuan dapat berkoordinasi dengan posko resmi bersama.
  • Untuk pembagian tugas akan diatur melalui koordinasi bersama di kedua posko yang ditetapkan.

Sumber: Eko Sugiyanto-Caritas Indonesia/FHS

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles