HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XXX; Ef 6:10-20; Mzm 144; Luk 13:31-35
YESUS amat sabar dan lembut terhadap pendosa, tetapi tampak geram dan tegas terhadap penguasa yang merasa diri paling benar. Ketika beberapa orang Farisi memperingati dan mengusir Nya dengan alasan Herodes Antipas akan membunuh-Nya, Ia menyebut Herodes
sebagai serigala yang adalah lambang kelicikan dan kekejian. Tak satu pun yang dapat menghalangi Yesus untuk menunaikan dan menuntaskan tugas Nya.
Apa yang menyebabkan Yesus begitu berani? Yesus mengenakan senjata Allah, Roh Kudus mengurapi-Nya (bdk. Luk. 11:20). Ia tidak peduli terhadap ancaman para musuh-Nya dan tidak bisa ditakut-takuti. Herodes tak berkuasa membunuh-Nya. Rasul Paulus menyebut perlengkapan senjata Allah adalah kebenaran, keadilan, kerelaan, iman, keselamatan dan firman Allah (6:14-17), bukan kuasa dan keperkasaan duniawi yang palsu di mata Allah.
Yesus meninggalkan Galilea menuju Yerusalem. Ia tidak melarikan diri, kematian tidak menghancurkan diri Nya namun menjadi mahkota menuju kebangkitan mulia. “…. pada hari ketiga Aku akan selesai”, kata Yesus (13:32). Tugas-Nya bukan berakhir dengan
kematian tetapi tetap berlangsung melalui kemenangan jaya yang merupakan penggenapan sejarah keselamatan, sejarah yang mempertemukan kasih suci Allah dengan kehinaan manusia.
Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta