web page hit counter
Kamis, 24 Oktober 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Uskup Paskalis Ingin Tetap Berjalan Bersama Umat

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Awal Oktober lalu umat Katolik Indonesia dikejutkan dengan hadiah istimewa dari Paus Fransiskus tentang pengangkatan Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM menjadi seorang kardinal baru untuk Indonesia.

Pagi ini, umat kembali dikejutkan karena Monsinyur Paskalis mengajukan pengunduran diri pelantikannya sebagai kardinal dalam Konsistori pada 7 Desember 2024 yang akan datang di Vatikan.

Dilansir oleh zenit.org sebuah media asal Amerika Serikat, Monsinyur Paskalis ingin tetap menjalankan misi untuk bertumbuh dalam imamat pribadi dan melayani Gereja dan umat Allah secara langsung. Keputusan yang jarang terjadi namun penuh dengan rendah hati ketika seorang Uskup Fransiskan asal Flores ini melepaskan peran bergengsi sebagai kardinal untuk Indonesia.

Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM (paling kanan) bersama Pastor Mikail Endro Susanto (paling kiri) dan FKUB dan Basolia Kota Bogor/Dok. Pribadi

Disampaikan langsung oleh Kantor Pers Vatikan yang dipimpin Matteo Bruni, telah mengonfirmasi keputusan yang diambil oleh Mgr. Paskalis. “Yang Mulia Uskup Bogor Paskalis Bruno Syukur, telah meminta Bapa Suci untuk tidak mengangkatnya menjadi kardinal saat Konsistori mendatang. Permintaan Yang Mulia dimotivasi oleh keinginannya untuk lebih bertumbuh dalam kehidupan imamatnya, dalam pelayanannya kepada Gereja dan umat Allah,” katanya.

Baca Juga Artikel:  Dilexit Nos: Ensiklik Terbaru (Keempat) Paus Fransiskus

Penuh Pertimbangan

Nilai-nilai Fransiskan yang selama ini menjadi pondasi dasar Monsinyur Paskalis bermisi, ia buktikan dalam tindakan nyata yang mencerminkan rasa kerendahan hati dan dedikasi yang mendalam terhadap pertumbuhan rohani melalui keputusannya.

Keputusan yang tenang dan penuh pertimbangan meskipun banyak yang memandang jabatan kardinal sebagai puncak karir seorang uskup, keputusan Monsinyur Paskalis mencerminkan preferensinya untuk menjalani kehidupan yang tenang dalam refleksi dan pertumbuhan rohani daripada kehormatan duniawi.

Prinsip Fransiskan yang berakar pada kesederhanaan, kerendahan hati, dan pelayanan tampaknya telah menuntunnya pada pilihan ini.

Bagi Uskup Paskalis, jabatan kardinal mungkin merupakan sebuah kehormatan, tetapi jabatan itu juga akan membawa beban tugas administratif dan seremonial baru yang dapat menjauhkannya dari misi pastoralnya dan umat yang dilayaninya.

Baca Juga Artikel:  Setelah Sinode Keuskupan Sibolga, Tim Perangkum Hasil Sidang Berkumpul dan Menyusun RSPKS

Keputusan ini sejalan dengan prinsip Paus Fransiskus sendiri, yang secara konsisten menekankan kerendahan hati, pelayanan, dan penolakan terhadap klerikalisme selama masa kepausannya. Bapa Suci sering mengingatkan Gereja tentang perlunya imam yang tidak terlalu hierarkis dan lebih berorientasi pada pelayan, yang dicontohkan oleh pilihan Uskup Bogor. Dengan menerima permintaan uskup, Paus Fransiskus mengakui makna spiritual yang mendalam dari keputusan ini sambil terus memperjuangkan nilai-nilai kesederhanaan dan kedekatan dengan umat yang telah lama dilakukan.

Selain itu keputusan Uskup Paskalis untuk menolak jabatan kardinal juga sejalan dengan mereka yang melihat Gereja bukan sebagai lembaga kekuasaan dan prestise tetapi sebagai komunitas di mana para pemimpin spiritual, dari jabatan tertinggi hingga paroki lokal, dipanggil untuk melayani pertama dan terutama.

Kabar yang mengejutkan untuk seluruh umat akan tetapi kekaguman juga muncul karena alasan mendalam di baliknya. Tentu bukan keputusan yang mudah ketika publik sudah bersorak sorai atas pengangkatan Monsinyur yang terkenal akan senyuman dan pastoral ramah tamahnya.

Baca Juga Artikel:  Topik Hangat pada Sinode Vatikan 2024: Diakonat Perempuan Tidak Menyelesaikan Masalah
Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM dan para imam Keuskupan Bogor/Dok. Katedral Bogor

Banyak orang di Gereja Katolik mungkin terkejut dengan keputusan Monsinyur Paskalis, akan tetapi masa depannya di Gereja akan terus menjadi masa pelayanan yang tenang namun berdampak. Baik melalui kepemimpinannya di Keuskupan Bogor atau kontribusinya yang berkelanjutan pada Ordo Fransiskan, Mgr. Paskalis tetap menjadi sosok yang memiliki kebijaksanaan dan komitmen spiritual yang mendalam.

Oleh karena itu Uskup yang selalu mengajak umat keuskupannya untuk selalu berjalan bersama, akan melanjutkan perjalanannya, bukan dengan topi merah tetapi dengan kerendahan hati dan dedikasi yang sama yang telah menandai hidupnya sejauh ini, sebuah bukti nyata dari jalan pelayanan di atas diri sendiri.

Aloisius Johnsis  (Kontributor Bogor)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles