HIDUPKATOLIK.COM – “Dilexit Nos” (Dia telah mengasihi kita) adalah judul ensiklik keempat Paus Fransiskus, yang akan dipublikasikan pada Kamis mendatang. Subjudulnya berbunyi “Ensiklik tentang cinta manusiawi dan ilahi dari Hati Yesus”. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Paus pada awal Juni, setelah audiensi umum. Beliau menjelaskan kepada umat bahwa dokumen ini terkait dengan Hati Kudus Yesus dan peringatan 350 tahun “manifestasi pertama Hati Kudus Yesus kepada Santa Margareta Maria Alacoque.”
Ensiklik ini akan mengumpulkan refleksi-refleksi terkait ajaran magisterial dan “sejarah panjang yang berakar pada Kitab Suci.” Paus menekankan bahwa devosi ini penuh spiritualitas dan mampu “menerangi jalan pembaruan gerejawi” bagi dunia “yang tampaknya telah kehilangan hati nurani.”
Vatikan mengakui pesan surgawi dari Bunda Maria kepada Pierina Gilli dan mempertimbangkan sebuah tempat suci di dekat Danau Garda. Berita Vatikan menyoroti bahwa ide ensiklik ini lahir pada saat yang penuh tantangan bagi dunia, yang diancam oleh peperangan luas dan berbahaya, ketidaksetaraan besar, dan dinamika kekuasaan yang menghancurkan.
Ensiklik ini merujuk pada penampakan kepada Suster Margareta Alacoque (1647-1690) dan pesan yang diterima untuk menyebarkan kasih Kristus ke seluruh dunia. Penampakan yang terkenal ini terjadi di biara Paray-le-Monial, Burgundy, dan berlangsung selama 17 tahun. Sang mistikus menggambarkan penglihatan Yesus di atas takhta api yang dikelilingi oleh mahkota duri, simbol luka yang disebabkan oleh dosa-dosa manusia. Kristus meminta Suster Margareta agar hari Jumat setelah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus – delapan hari setelah penampakan pertama – diperingati sebagai Pesta Hati Kudus Yesus. Misi ini bukanlah hal yang mudah bagi sang biarawati, yang menghadapi banyak kesalahpahaman, bahkan dari dalam Gereja, hingga dianggap sebagai semacam visioner. Namun, baru satu setengah abad kemudian, Paus Pius IX pada tahun 1856 membuat kultus Hati Kudus ini menjadi universal.
Ensiklik Dilexit Nos adalah ensiklik keempat Paus Fransiskus setelah Lumen fidei (29 Juni 2013), yang ditulis bersama Paus Benediktus XVI; Laudato si’ (24 Mei 2015) yang membahas krisis lingkungan dan perlunya merawat ciptaan; dan Fratelli tutti (3 Oktober 2020). Dilexit nos akan dipresentasikan di Kantor Pers Vatikan pada 24 Oktober oleh Monsignor Bruno Forte, teolog sekaligus Uskup Agung Chieti-Vasto dan Suster Antonella Fraccaro, jenderal pimpinan Ordo Murid Injil.
Bene Xavier dari Wina, Austria
Àlasan Uskup Paskalis tdk bersedia dilantik menjadi Kardinal; Menyatu dan dekat dgn umat adalah sesuatu yg luhur. _dekat_ dalam arti yg luas