web page hit counter
Jumat, 27 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Kerawam Tanjung Selor: Pentingnya Sinergi Awam dan Hierarki

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Keuskupan Tanjung Selor, Kalimanta Utara menyelenggarakan seminar dengan tema: “Berjalan Bersama Gereja dan Bangsa: Animasi Kerasulan Awam, Gereja dan Bonum Commune” pada hari Jumat – Minggu, 18-20 Oktober 2024 bertempat di Wisma Emaus Keuskupan Tanjung Selor.

Kegiatan ini menjadi salah satu program Keuskupan Tanjung Selor melalui Kerawam yang kembali disampaikan dalam Rapat Pastores para pastor yang dilaksanakan pada bulan Juli lalu. Kegiatan ini dimulai dengan Misa Konselebrasi Pembukaan yang dipimpin oleh Pastor Han Jeharut dari Sekretaris Eksekutif Kerawam KWI dan Pastor Kanisius Kopong Daten selaku Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Tanjung Selor.

Uskup Tanjung Selor, Mgr. Paulinus Yan Olla, MSF (baju biru di tengah) bersama pembicara dan peserta seminar.

Uskup Tanjung Selor, Mgr. Paulinus Yan Olla, MSF dalam sambutannya ketika membuka kegiatan menyampaikan bahwa gerakan Kerawam ini merupakan langkah Gereja dalam menganimasi Kerawam untuk terlibat dalam kegiatan sosial politik dan kemasyarakatan sebagai perwujudan Gereja berjalan bersama bangsa dalam mewujudkan kesejahteraan bersama (Bonum Commune).

Narasumber yang dihadirkan dalam seminar ini berasal dari Kepolisian Daerah Kalimantan Utara, Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Komisi Kerawam KWI, dan Globel Learning Movement (GIM).

Dalam materinya, Kasubdit Regident Polda Kaltara AKBP Anton Satriadi yang mewakili Kapolda Kalimantan Utara menyampaikan tentang situasi dan kondisi terkini serta isu- isu sosial yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ia juga menyampaikan tentang pentingnya pemahaman mendalam umat Katolik mengenai wawasan kebangsaan dan partisipasi aktif umat dalam masyarakat melalui tindakan- tindakan yang memiliki nilai- nilai iman.

Baca Juga:  Benarkah Misa Natal Saja Belum Cukup?

Terkait pelaksanaan pilkada 2024, ia berharap para pengurus Gereja dan kaum awam berperan aktif mendukung situasi kamtibmas yang  kondusif menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah dengan cara tidak menjadikan tempat ibadah sebagai tempat berkampanye untuk mendukung salah satu paslon karena dapat mengganggu kamtibnas.

Ia menutup materinya dengan mengutip Dokumen Konsili Vatican II dari Dekrit AA Artikel 9 dan GS Artikel 75 tentang tanggung jawab umat Katolik untuk kesejahteraan bersama, keamanan politik dan lainnya menuju kepada kesempurnaan yang diharapkan oleh Gereja bagi kehidupan masyarakat.

Membuka materi di hari kedua, Herman N Suparman dari Direktur Eksekutif KPPOD menyampaikan materi dengan tema: “Otonomi Daerah dan Collaborative Governance: Publik (Gereja) Berdaya, Daerah Maju”.

Ia menyampaikan pentingnya peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam system Negara Kesatuan Republic Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, ia mengharapkan adanya gerakan umat melalui Kerawam untuk melakukan kajian, peningkatan kapasitas dan advokasi agar ke depan Kerawam dapat menjadi wadah yang berdaya guna menjadi tempat bagi umat dalam bergerak di bidang sosial pemerintahan

Baca Juga:  MENONTON NATAL DI TEPI JALAN

Lumbis, sebagai perwakilan tokoh umat yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini ikut mensharingkan pengalamannya selama menjadi camat di Kecamatan Lumbis Pansiangan dengan membawakan materi yang berjudul: “Peran Birokrat dalam Pembangunan Umat dan Gereja”.

Ia mensharingkan pengalamannya selama menjadi camat di Lumbis Pansiangan dalam memaksimalkan potensi daerah dengan melakukan inovasi dan kreasi di bidang Pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur di daerahnya. Ia menekankan pentingnya sinergi awam dan hierarki dalam bidang sosial kemasyarakatan dan politik untuk mencapai Bonum Commune.

Lebih lanjut, Sekretaris Eksekutif Kerawam KWI, Pastor Hans Jeharut pada materinya dengan tema: “Kerawam Sinodal Para Peziarah Pengharapan” menyampaikan bahwa Kerawam bertugas untuk membantu Uskup dalam mengembangkan Kerawam secara lebih konsepsional dan sistematis, secara khusus dalam bidang sosial politik; Membantu mengembangkan spiritualitas awam, kesadaran dan motivasi orang- orang Katolik dalam menghayati Tri Tugas Kristus dan Panca Tugas Gereja dalam lingkup intern maupun ekstern; Menghayati dan mengimplementasikan spiritualitas kerasulan awam dalam tugas perutusan masing- masing; dan memantapkan kesadaran dan mendorong terlibat dalam hidup menggereja dan Masyarakat.

Di akhir pemaparannya, Pastor Hans menyampaikan bahwa  awam dalam konteks kehidupan sosial politik kemasyarakatan, panggilan dan perutusan awam dihayati dan diimplementasikan sepanjang waktu. Dengan terlibat dalam tata dunia kita dipanggil untuk menguduskannya dan menghadirkan kebaikan bagi sesama.

Baca Juga:  Kardinal Suharyo: Tahun Suci 2025, Pembukaan Pintu Suci Hanya Simbol

Pemateri terakhir dari dari GIM (Global I- Learning Movement) Onggy Hianata, Mathias Kasih dan Yuliani Thejocosumo pada materinya menyampaikan tentang gerakan Global I-Learning Movement yang bertujuan untuk membangkitkan semangat umat untuk aktif berperan dalam pembangunan social, mengedepankan pendidikan sebagai landasan, serta memberdayakan komunitas untuk bergerak bersama demi menciptakan perubahan nyata.

Dengan semangat kepedulian terhadap sesama, umat diharapkan dapat menciptakan berbagai inisiatif yang memberdayakan, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga pengentasan kemiskinan. Kegiatan ini merupakan bukti bahwa kolaborasi global dapat mendukung tindakan lokal yang nyata, berdampak luas, dan berkesinambungan.

Mengakhiri kegiatan Kerawam ini, peserta yang hadir membuat rencana aksi dan rencana tindak lanjut bersama sebagai wujud aksi nyata dari pertemuan ini yang akan menjadi wujud nyata dari langkah dan gerak bersama Kerawam Keuskupan Tanjung Selor.

Kegiatan Kerawam ini ditutup dengan Misa yang dipimpin oleh Mgr. Paulinus Yan Olla, MSF yang diikuti oleh seluruh peserta. Pada kesempatan ini, panitia menyerahkan dokumen Rencana Tindak Lanjut kepada Uskup sebagai hasil dari pertemuan Kerawam ini.

Susana seminar Kerawam Tanjung Selor

Laporan Sr. Yuliana Margareta, OSU dari Tanjung Selor, Kalimantan Utara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles