HIDUPKATOLIK.COM – KONGREGASI SCJ Provinsi Indonesia turut ambil bagian dalam karya Pendidikan. Melalui Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon (YPKLD), ia memiliki dua wilayah kerja yang meliputi Lampung dan Jakarta. Di Lampung terdapat SMP dan SMA Yos Sudarso Metro. Sementara di Jakarta ada SD, SMP, dan SMA Santo Antonius. Di tingkat pendidikan tinggi, secara konsorsium bersama dengan Keuskupan Agung Palemang serta Kongregasi Suster Santo Fransiskus Charitas (FCh), ia mengelola Universitas Katolik (Unika) Musi Charitas Palembang.
Ia pun terlibat aktif dalam pendidikan calon imam. Bisa disebut di sini, misalnya, mengelola Seminari Menengah Santo Paulus Palembang. Ia juga menyediakan tenaga dosen untuk Fakultas Filsafat Unika Santo Thomas Pematang Siantar dan Fakultas Teologi Wedabhakti Yogyakarta. Beberapa asrama yang dikelolanya pun memiliki arah demi menumbuhkan dan memelihara benih panggilan untuk menjadi imam atau biarawan.
Kasih Mendasari Pelayanan
Kasih merupakan keterarahan sepenuhnya dan ditujukan semata kepada Allah. Oleh karena itu, setiap orang dipanggil untuk mengasihi Allah dalam segala hal. Kiranya, itulah yang menjadi spirit Dehonian dalam mengambil jalan dan misi Kristus di dunia. Lalu, bagaimana spirit ini dihayati dan dibumikan oleh insan-insan Dehonian dalam upaya ambil bagian dalam melayani dunia pendidikan?
“Secara pribadi, ini menjadi wahana saya mencintai Allah dalam segala hal. Sebab, sejak awal, motivasi panggilan saya adalah untuk mewujudkan cinta kepada Allah melalui orang-orang yang konkret. Seminari dan universitas menjadi tempat yang strategis bagi saya untuk mengejawantahkan panggilan sebagai Dehonian dan mendukung misi kongregasi dalam mengembangkan dunia pendidikan di Indonesia,” ungkap Pastor Anselmus Inharjanto, SCJ. Selain menjadi staf di Seminari Menengah Santo Paulus, ia juga seorang dosen Bahasa Inggris di Unika Musi Charitas Palembang.
Pelaku pendidikan selalu disandingkan dengan kehendak untuk selalu terbuka dan mau belajar. Di sinilah, seorang biarawan Dehonian diundang untuk memiliki kesiapsediaan yang memadai untuk selalu belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai bidang kekhususan yang dipercayakan kepadanya. Melalui pelayanan kepada masyarakat yang ingin menimba pengetahuan, ia ingin mengungkapkan kasihnya kepada Allah.
Hal itu pun dirasakan oleh Bruder Ignatius Heri Satrya Wangsa, SCJ, seorang dosen Fakultas Bisnis dan Akuntansi, Unika Musi Charitas. Aktivitas kampus bersama dengan orang-orang muda ia lihat sebagai ungkapan pewartaan Kabar Baik akan Allah yang sangat mengasihinya. Bagi dia, inilah kesempatan berkontribusi pada pengembangan ilmu yang makin menghargai dan mencintai kehidu[an sebagai anugerah Allah. “Bersama orang muda, yang sedang menyiapkan masa depannya, saya ingin belajar menghargai upaya-upaya kecil dan sederhana untuk meraih kemajuan,” tutur Bruder Heri.
Memiliki Hati
Pater Dehon sendiri menegaskan bahwa arah pendidikan formal di sekolah bukan hanya sekadar untuk mendapatkan ijazah, tetapi juga harus membawa individu pada kematangan rohani dan moral yang sempurna. Pendidikan bertujuan membentuk insan yang memiliki hati, yang mau berkorban dan mengabdi, insan yang melepaskan keegoisan. “Inilah yang terus diupayakan dalam proses pendidikan di sekolah-sekolah yang ada dalam naungan YPKLD,” demikian Pastor Stepanus Sigit Pranoto, SCJ.
Pastor Sigit merupakan kepala Kantor Operasional Wilayah Lampung YPKLD. Doktor tamatan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengaku mesti banyak belajar dalam pelayanan ini. Lebih-lebih, demikian ia menyebut, bagaimana menyediakan sarana literasi yang memadai bagi generasi yang cenderung kurang memiliki minat baca ini. Peminatan pada literasi pasti akan membawa dampak baik bagi anak-anak, bukan hanya dari aspek pengetahuan tetapi juga kehidupannya secara holistik.
Sementara itu, kepala sekolah SMA Yos Sudarso Metro, Suster Cornelia, HK mengungkapkan bahwa kepandaian siswa bukan semata-mata yang hendak diunggulkan dalam pendidikan di tempatnya bekerja. Lebih dari itu, merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri jika peserta didik mengalami perubahan atau perkembangan perilaku ke arah yang lebih baik.
Sebagai seorang biarawati dari Kongregasi Suster-suster Belas Kasih dari Hati Kudus Yesus, ia bersyukur bahwa sekolah tempatnya bekerja sangat dijiwai oleh roh kasih. Hal ini tentu selaras dengan semangat kongregasinya. “Nilai-nilai pendidikan di sini diintegrasikan dengan spiritualitas hati yang dijiwai oleh kasih,” imbuh Suster Cornelia.
Bersama dengan segenap tenaga pendidik, Suster Cornelia ingin mengembangkan pelayanan yang berbelas kasih dengan semangat love, compassion, readiness, and sacrifice. Sebuah spirit yang diwarisi dari pelindung yayasan, Leo Dehon.
Elis Handoko (Palembang)
Sumber: Majalah HIDUP, Edisi No. 39, Tahun Ke-78, Minggu, 29 September 2024