web page hit counter
Kamis, 19 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Kardinal Paskalis Bruno Syukur, OFM: Ikutsertakan Umat “Berjalan Bersama”

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Penunjukan Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus pada hari Minggu, 6/9/024 secara otomatis menambah “barisan” kardinal di Indonesia. Dia menjadi kardinal keempat Indonesia. Ia menjadi Uskup Bogor dan ditahbiskan menjadi Uskup pada 22 Februari 2014.

Mgr. Paskalis menjadi kardinal Indonesia pertama yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia lahir di Ranggu, Manggarai, NTT tanggal 17 Mei 1962. Saat ini ia juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja (KWI) dengan Ketua, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC (Uskup Bandung).

Kardinal Yustinus Darmojuwono (kanan) bersama Paus Yohanes Paulus II. (Foto: Ist.)

Kardinal pertama Indonesia adalah Kardinal Yustinys Darmojuwono. Ia lahir di Godean, Yogyakarta, 2 November 1914 – 1994. Ia diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Paulus VI, pada 26 Juni 1967, saat menjabat sebagai Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang.

Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ (Foto: Dok HIDUP)

Kardinal kedua adalah Julius Riyadi Darmaatmadja SJ. Ia lahir di Jagang, Muntilan, Jateng, 20 Desember 1934. Paus Yohanes Paulus II, pada 26 November 1994, mengangkat Uskup Agung Keuskupan Semarang ini, menjadi Kardinal. Pada tahun 1996, Kardinal Darmaatmadja dipindah menjadi Uskup Agung Jakarta. Kardinal Darmaatmadja yang pernah menjadi provinsial Jesuit, ambil bagian dalam konklaf tahun 2005 yang akhirnya memilih Kardinal Joseph Ratzinger menjadi Paus, yang bergelar Paus Benediktus XVI. Saat ini, Kardinal Julius tinggal di Girisonta setelah tidak menjabat Uskup Agung Jakarta.

Kardinal Ignatius Suharyo menyambut Paus Fransiskus saat tiba di Jakarta, 3/9/2024. (Foto: Indonesia Papal Visit Committee)

Kardinal ketiga adalah Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo. Ia lahir Sedayu, Yogyakarta, 9 Juli 1950. Uskup Agung Jakarta ini diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada 5 Oktober 2019. Sebelum menjadi Uskup Agung Jakarta, Kardinal Suharyo adalah Uskup Agung Semarang (1997 – 2009). Kardinal Suharyo juga menjabat sebagai Uskup untuk umat Katolik di kalangan TNI-POLRI.

Baca Juga:  Air Sumber Kehidupan: Pelajaran Berharga dari Desa Sumber

Konsistori

Dalam keterangannya, Kedutaan Besar RI di Vatikan menyampaikan, Paus Fransiskus akan mengadakan Konsistori (sidang para kardinal) untuk penunjukan kardinal baru pada hari Minggu, 8 Desember 2024, bertepatan dengan Pesta Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, di Vatikan.

Saat ini, ada 235 kardinal. Dari jumlah tersebut, 122 kardinal di antaranya adalah kardinal elector (kardinal yang memiliki hak pilih dan dipilih saat konklaf — sidang para kardinal memilih Paus– karena berusia di bawah 80 tahun). Dengan ditunjuknya kardinal baru, 21 orang maka jumlah kardinal seluruhnya 256 orang.

Pengangkatan kardinal merupakan hak prerogratif Paus. Seorang yang diangkat kardinal tidak harus selalu menjabat uskup sebelumnya. Pengangkatan seorang tokoh Gereja menjadi kardinal tidak melalui proses ritual tahbisan.

Dalam setiap negara tidak harus selalu satu jumlah kardinalnya. Bisa satu, tapi juga bisa lebih dari satu. Jabatan kardinal bukan terjadi karena tahbisan, melainkan semata-mata karena diangkat oleh Paus.

Tidak seperti uskup, yang ada masa pensiunnya, yakni setelah berusia 75, kardinal tidak mengenal pensiun. Melekat seumur hidup. Setelah resmi memakai jubah merah (pakaian kardinal), Mgr.Paskalis Bruno Syukur OFM akan bertugas menjadi asisten dan penasihat dekat Paus.

Konsistori, yang akan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh dunia, akan dilaksanakan sebelum pembukaan Jubilee Harapan 2025 dan setelah berakhirnya Sesi Kedua Sinode Sinodalitas di Vatikan. Para Kardinal terpilih berasal dari seluruh dunia.

Profil Singkat Kardinal Paskalis

Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM mengucapkan profesi kekal pada 22 Januari 1989. Ia ditahbiskan menjadi imam pada 2 Februari 1991 di Paroki Santa Maria Ratu Para Malaikat Cipanas Jawa Barat. Setelah tahbisan, dia diutus menjadi pastor rekan di Paroki Moanemani, Keuskupan Jayapura, Papua hingga tahun 1993.

Baca Juga:  Mengambil Makna di Balik Kemeriahan HUT Ke-75 RS Brayat Minulya Surakarta

Tahun 1993-1996, ia studi lanjut bidang Spiritualitas Fransiskan di Universitas Kepausan Antonianum, Roma, Italia.

Setelah kembali dari Roma, ia ditugaskan sebagai magister novis OFM di Depok sekaligus membantu di Paroki Santo Herkulanus, Depok tahun 1996-2001. Kemudian ia menjadi imam pendamping frater-frater di komunitas OFM dan anggota Dewan Provinsi OFM Indonesia.

Ia terpilih menjadi Provinsial OFM tahun 2011 dan bertugas hingga 2007; terpilih kembali pada 2007.

Tahun 2009 dia diangkat menjadi Definitor General OFM untuk wilayah Asia dan Oseania seperti India, Pakistan, Jepang, Australia-Selandia Baru, dan Indonesia dan bertugas di Generalat OFM di Roma, Italia.

Pada November 2013, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Uskup Bogor menggantikan Mgr. Cosmas Michael Angkur, OFM yang memasuki pensiun.

Pastor Pakalis Bruno Syukur ditahbiskan menjadi uskup pada hari Sabtu 22 Februari 2014 bertepatan dengan pesta Takhta Santo Petrus. Ia  memilih motto Magnificiat anima mea dominum (Jiwaku Memuliakan Tuhan (Luk 1:46).

Gelar Rohani

Saat dihubungi Redaksi , Kardinal Paskalis mengatakan kardinal itu sebuah gelar rohani yang sangat tua dan para kardinal membentuk sebuah Kolegium (dewan/senat). “Jadi bukan sebuah jabatan politis karena akan memilih Paus tapi organ pelayanan dalam Gereja Katolik dan membantu Paus secara kolegial misalkan membahas masalah-masalah penting dan sendiri-sendiri misalkan membantu Paus dalam reksa harian seluruh Gereja,” ujarnya kepada Yustinus Hendro Wuarmanuk pada Senin, 7/10/2024.

Mgr. Paskalis menegaskan, sebagai organ pelayanan atau gelar rohani maka, tugas utamanya sebagai Uskup Bogor dan Sekjen KWI akan tetap dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

Baca Juga:  Namanya Suster Francesco Marianti, OSU
Kardinal Paskalis Bruno Syukur, OFM bersama para tokoh agama dan masyarakat Bogor. (HIDUP/Yustinus Hendro Wuarmanuk)

Ia menjelaskan bahwa momentum saat ini penting untuk mengikutsertakan umat untuk berjalan bersama – bersinode – untuk keberadaan dan kehadiran Gereja yang lebih luas dan bermanfaat bagi masyarakat.

21 Kardinal Baru
1. Mgr. Angelo Acerbi (Nuntio Apiostik)
2. Mgr. Carlos Gustavo Castillo Mattasoglio (Uskup Agung Lima, Peru)
3. Mgr. Vicente Bocalic Iglic, CM (Uskup Agung Santiago del Estero, Argentina)
4. Mgr. Luis Gerardo Cabrena Herrena, OFM(Uskup Agung Guayaquil, Ekuador)
5. Mgr. Fernando Natalio Chomli Garib (Uskup Agung Santiago de Chile, Chile)
6. Mgr. Tarcisio Isao Kikuchi, SVD (Uskup Agung Tokyo, Jepang)
7. Mgr. Pablo Virgilio Siongco David (Uskup Kalookan, Filipina)
8. Mgr. Ladislav NEMET, SVD (Uskup Agung Beograd -Smederevo, Serbia)
9. Mgr. Jaime Spengler, OFM (Uskup Agung Porto Alegre, Brasil)
10. Mgr. Ignace Bessi Dogbo (Uskup Agung Abidjan, Pantai Gading)
11. Mgr Jean-Paul Vesco, OP (Uskup Agung Alger, Algeria)
12. Mgr. Paskalis Bruno SYUKUR, OFM (Uskup Bogor, Indonesia)
13. Mgr. Dominique Joseph Mathieu, OFMConv (Uskup Agung Tehran Ispahan, Iran)
14. Mgr. Roberto Repole (Uskup Agung Turin, Italia)
15. Mgr. Baldassare Reina (Uskup Auxilier Roma, Italia)
16. Mgr. Francis Leo (Uskup Agung Toronto, Kanada)
17. Mgr. Rolandas Makrickas (Archpriest Coadjutor Papal Basilica of St. Mary Major)
18. Mgr. Mykola Bychok, CSR (Uskup Eparchy Saints Peter and Paul of Melbourne of the Ukrainians)
19. RP Timothy Peter Joseph Radclife, OP (teolog)
20. RP Fabio Baggio, CS (Under Secretary Migrants and Refugees Section of the Dicastery for the Service of Integral Human Development)
21. Mgr. George Jacob Koovakad (pejabat Secretary of State, Responsible for Travel.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles