HIDUPKATOLIK.COM – Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Keuskupan Agung Merauke (KAMe) bersama Kaum Bapak Katolik (KBK) KAMe memprakarsai temu akrab delapan pasang calon gubernur dan wakil gubernur Papua Selatan, serta calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Merauke dengan mengadakan tatap muka bersama Uskup Agung Merauke, Mgr. petrus Canisius Mandagi MSC.
Turut hadir Vikjen KAMe, Pastor Hendrikus Kariwop MSC dan Sekjen KAMe, Pastor Johanes Juenmo Kandam dan sejumlah imam Kevikepan Merauke di halaman wisma Unio KAMe (Selasa,24/9/2024)
Uskup Mandagi dalam wejangan dan sapaan kasihnya mengaku gembira dan senang ketika melihat kedatangan para calon yang hadir malam itu.
Ia mengatakan bahwa ini awal yang baik tapi ia juga berharap bahwa kemudian nanti , menjadi akhir yang baik pula.
“Saya bangga, karena Kerawam memprakarsai acara begini, dengan menghadirkan calon-calon pemimpin Papua Selatan. Mungkin di tempat lain tidak terjadi begini tetapi di KAMe luar biasa, harus menjadi contoh dan teladan, kita boleh berkontestasi tetapi tetap ada kasih dan persaudaraan,” kata Uskup.
Seperti diketahui bahwa dari 16 orang calon-calon pimpinan Papua Selatan di antaranya 4 pasang calon gubernur dan wakil gubernur serta 4 pasang calon bupati dan wakil bupati dan sebagian besar adalah Katolik.
Uskup Mandagi mengajak para calon untuk merenungkan tema kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. “Kita dihantar dengan tema ini, beriman, persaudaraan dan bela rasa,” katanya.
Uskup mengatakan,“ Kita akan memilih pemimpin yang beriman bukan yang kafir. Tuhan di atas segala-galanya. Kita akan memilih pemimpin yang memiliki rasa kemanusiaan dan persaudaraan,”.
“Persaudaraan diutamakan. Kita boleh berbeda-beda dalam hal agama tapi kita bersaudara. Saya selalu suka kata-kata dari Gus Dur yang mengatakan, kalau kita hidup baik, kita berbuat baik orang tidak akan tanyakan apa agamamu,” ujarnya.
“Kita harus memperjuangkan bela rasa. Kita akan menentukan pemimpin-pemimpin di masa yang akan datang apakah punya kepedulian atau egoisme, atau yang saya katakan di GBK rakus-rakus, rakus. Karena Indonesia akan hancur karena kerakusan,”ungkap Uskup Mandagi.
“Mari kita jalankan pilkada ini dengan damai, karena yang utama adalah damai. Dalam pilkada kita mencari pemimpin untuk membangun perdamaian,” katanya.
Uskup juga meminta kepada imam, biarawan-biarawati supaua bersikap harus netral.
“Uskup tentu ada pilihan sendiri sebagai warga negara saya juga punya pilihan sendiri,” tuturunya.
Ia juga berharap agar dosa-dosa pemilu tidak terjadi seperti politik uang, jual suara, serangan fajar. “Berusaha jangan saling menjelekkan. Hanya karena mau cari kekuasaan,” katanya sambil mengatakan, “Saya berdoa mati-matian supaya akan terbit di Papua Selatan gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati yang baik”.
Tawarkanlah Nilai-nilai
Ketua Kerawam KAMe, Pastor Cayetanus Tarong MSC berterima kasih atas kehadiran semua paihak dalam acara tatap muka dan ramah tamah bersama Uskup Mandagi.
Ia mengatakan, pada akhirnya hanya akan dipilih empat orang, dua untuk gubernur dan wagub dan dua untuk bupati dan wabup.
Ia menghimbau agar dalam masa kampanye, bukanlah kesempatan untuk saling menyerang, saling menyalahkan atau saling memusuhi, tapi sebagai kesempatan baik untuk mewartakan atau menawarkan pilihan-pilihan program yang baik demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat yang kecil, miskin dan tertinggal yang dapat dirasakan langsung dan bukan hanya sebuah janji kosong yang tak pernah terwujud.
Ia berharap agar dalam masa kampanye ini para pemimpin hendaklah berpegang pada nilai-nilai ajaran agama dan nilai-nilai etika dan moral Kristiani sebagai mana diajarkan oleh Yesus.
“Mari kita sukseskan pilkada ini dengan penuh persahabatan dan bermartabat, bersaudara dan riang gembira tanpa kekerasan dan permusuhan , penuh kasih dan damai dalam persaudaraan,” pintanya.
Acara ini diakhiri dengan doa dan berkat Uskup Mandagi kepada para calon dan ramah tamah.
Helen Yovita Tael (Kontributor, Merauke)