web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

100 Tahun di Indonesia, Dalam Menanam Iman, SCJ Bukan Pemain Tunggal

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – “ADA banyak tokoh atau aktor yang terlibat dalam menanam dan memelihara benih iman, SCJ bukan pemain tunggal. Sejak awal kehadirannya SCJ sudah melibatkan banyak tarekat untuk berkarya melayani Gereja di Sumatera Bagian Selatan”.

Hal ini diungkapkan oleh Pastor Titus Waris Widodo SCJ dalam seminar yang dilaksanakan di Seminari Menengah St. Paulus Palembang, pada Sabtu (21/09/2024).

Seminar dipandu oleh Sr. M. Valensia FCh dengan pembicara Pastor Titus Waris Widodo SCJ dan Pastor Gregorius Jenli Imawan SCJ.

Seminar yang mengusung tema Adveniat Regnum Tuum (Datanglah KerajaanMu) ini merupakan rangkaian dari perayaan syukur 100 tahun kehadiran Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ) di Indonesia.

Selain Pastor Titus Waris SCJ, hadir sebagai pembicara dalam seminar yang dipandu oleh Sr. M. Valensia FCh ini adalah Pastor Gregorius Jenli Imawan SCJ.

Baca Juga:  Vitamin dan Suplemen untuk Lansia: Apa yang Perlu Diperhatikan?

Lebih lanjut, Pastor Titus SCJ yang saat ini berkarya sebagai Rektor Seminari Menengah St. Paulus Palembang secara khusus memaparkan tentang kontribusi Kongregasi SCJ bagi Gereja Katolik di Sumatera Bagian Selatan.

Kongregasi yang didirikan oleh Pater Leo Dehon ini mendapat mandat dari Takhta Suci Vatikan untuk hadir dan melayani di Tanjung Sakti, Prefektur Apostolik Bengkulu meliputi Sumatera Bagian Selatan pada 27 Desember 1923. Para misionaris pertama, yaitu Pastor H. Johannes van Oort SCJ, Pastor Karolus van Stekelenburg SCJ dan Br. Felix van Langenberg SCJ tiba dan mulai berkarya di Tanjung Sakti pada 24 September 1924.

Para seminaris St. Paulus Palembang

Menurut Pastor Titus SCJ, selama seabad perjalanan misi, kontribusi itu tampak dalam karya Kongregasi SCJ, yaitu Pertama, merawat benih iman lewat pewartaan Injil; Kedua, menanamkan benih kolaborasi melalui kerja sama dengan berbagai tarekat dalam peningkatan pendidikan dan kesehatan; Ketiga, menyiapkan hirarki dari Prefektur Apostolik Bengkulu menjadi Vikariat Apostolik Palembang kemudian menjadi Keuskupan Palembang dan Keuskupan Tanjungkarang; Keempat, mendirikan Seminari agar dapat memiliki tenaga imam dari Gereja Lokal untuk melayani umat; dan Kelima, mewariskan spirit misi.

Baca Juga:  Sinergi Gereja dan Negara: Menghidupkan Iman, Humanisme, dan Kepedulian Ekologis

Selanjutnya, Pastor Gregorius Jenli Imawan SCJ menyampaikan paparan tentang Adveniat Regnum Tuum dalam Perspektif Dehonian. Ia mengajak untuk bersama menyadari jejak-jejak SCJ di Nusantara dan kini dalam semangat misi terus melayani di berbagai tempat untuk menghadirkan dan menyebarluaskan Kerajaan Allah ke seluruh dunia dengan hati dan budi yang terbuka.

Selain itu, dalam semangat Adveniat Regnum Tuum, Pastor Jenli SCJ juga mengundang agar semakin banyak orang ikut ambil bagian dalam berbagai bidang pelayanan seperti karya sosial dan media komunikasi untuk mewartakan Kerajaan Allah.

100 tahun SCJ berkarya di Indonesia.

Selain seminar, rangkaian Perayaan 100 tahun dalam tema “Dengan Hati yang Terbuka ‘Berjalan Bersama’ Gereja Lokal” ini juga diisi dengan beragam kegiatan yang akan berpuncak dalam perayaan Tahbisan Imam di Paroki St. Fransiskus de Sales Palembang dan Malam Selebrasi di Xaverius Centrum Studiorum (XCS) Palembang pada Rabu, 25 September 2024 mendatang.

Baca Juga:  Rayakan 50 Tahun Imamat, Mgr. Petrus Turang: Selama Ada Kelekatan Diri Sendiri, Kita Akan Mengalami Kekecewaan

Pastor Titus Jatra Kelana (Palembang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles