HIDUPKATOLIK.COM – PW St. Andreas Kim Tae-Gon, Im dan Paulus Chong Hasang. 1Kor. 15:12-20; Mzm. 17:1.6-7.8b.15; Luk. 8:1-3
PERIKOP Injil Lukas ini menekankan beberapa hal berikut ini. Pertama, peran kaum wanita. Pengikut Yesus adalah kelompok orang dengan latar belakang beragam. Perikop ini menegaskan bahwa yang ada bersama dengan Yesus tidak hanya kelompok para murid tapi termasuk juga kaum wanita. Tentu saja keikutsertaan mereka diakibatkan oleh keputusan mereka secara pribadi dan ruang partisipasi yang disiapkan Yesus. Dalam hal ini, Yesus membawa pendekatan baru terhadap peran dan kedudukan kaum wanita di zaman-Nya.
Yesus menghargai setiap pribadi karena martabatnya sebagai anak Allah dan karena itu membebaskan manusia dari isu tentang ketimpangan gender. Kedua, model keterlibatan. Perikop injil ini mencatat bahwa para wanita itu melayani dengan ‘kekayaan’ mereka. Kekayaan dilihat dalam kaca mata positif sebagai sarana yang dipakai dalam pelayanan. Dalam hal ini, pelbagai sumber daya dan kemampuan yang dimiliki tiap orang adalah hal potensial yang dapat membantu karya pewartaan.
Pastor Marianus Oktavianus Wega
Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma