HIDUPKATOLIK.COM – Pentahbisan Gereja Kalvari tidak saja dihadiri umat Katolik, tetapi juga umat Islam. Hal ini disampaikan Pastor Johan Ferdinand Wijshijer, Kepala Paroki Lubang Buaya, Sabtu, 14/02/2024.
“Pentahbisan ini tidak saja melibatkan umat Katolik tetapi juga umat beragama lain seperti saudara-saudari umat Islam,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pengurus Gereja Kalvari ingin memastikan bahwa Paroki Lubang Buaya tidak ekslusif. Terbuka kepada semua orang. Membangun kerja sama yang baik dengan umat beragama lain.
Dede Permana, umat Islam selaku koordinator Ondel-ondel dalam pawai sebelum Misa mengungkapkan kegembiraannya kala Pastor Fe, sapaan untuk Kepala Paroki Lubang Buaya melibatkan mereka.
“Saya sangat senang dan bangga karena di undang oleh pihak Gereja untuk memeriahkan acara penahbisan Gereja ini apalagi, saya ini umat Muslim saya merasa sangat bangga sekali karena hari ini saya yang membuka Gereja ini dengan kesenian DKI,” katanya.
Ia berharap dengan keberadaan Gereja Kalvari ini, semangat toleransi makin terpupuk. “Semoga dengan berdirinya Gereja ini, toleransi dan perdamaian di kota ini serta persaudaraan kita dikuatkan lagi,” ujar Dede.
Sementara itu, Frans Wiyono, umat Lingkungan Eugenius de Mazenod, Paroki Lubang Buaya menjelaskan dengan perjuangan selama ini mulai dari tahun 1984 dia ada di Paroki Lubang Buaya, akhirnya ia merasakan bagaimana gereja megah ini berdiri.
“Kami ini ibarat Bangsa Israel yang mengikuti perjalanan keluar dari Mesir menuju Tanah Terjanji, Kanaan. Ada banyak tantangan yang kami hadapi tetapi akhirnya kami bisa mencapai akhir di Tanah Terjanji.”
Ia berharap dengan gereja baru ini semangat umat untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan semakin besar. Dan ia juga berharap iman umat tak tergoyahkan selama berada di “Tanah Terjanji”.
Marten Bora