HIDUPKATOLIK.COM – Yanuarius. 1Kor. 15:1-11; Mzm. 118:1-2.16ab-17.28; Luk. 7:36-50.
KISAH pengampunan wanita berdosa ini memiliki makna yang mendalam. Pertama, Situasi dosa. Tidak dijelaskan jenis dosa yang dilakukan sang wanita di dalam perikop ini. Tetapi mengingat bahwa sebagian besar orang mengetahui latar belakang hidupnya maka mungkin saja wanita ini telah melakukan pelanggaran serius. Tindakan atraktif yang dilakukannya dengan mencium dan meminyaki kaki Yesus adalah cerminan ziarah pertobatannya sekaligus ungkapan kerendahan hati dan pengakuan akan kemuliaan serta otoritas Yesus.
Kedua, pengampunan Kristus. Ciri pewartaan Yesus adalah pertobatan. Dosa menyebabkan manusia menyimpang dari kehendak Allah. Karena itu, pertobatan adalah hal penting agar hidup manusia senantiasa sejalan dengan kehendak Allah. Ketiga, tantangan pertobatan. Kisah ini mengungkap fakta lain bahwa masalah pertobatan bukan hanya diakibatkan oleh sikap manusia yang tidak bertobat tetapi juga resistensi dari orang saleh terhadap pendosa. Seringkali manusia mengambil sikap seperti anak sulung yang lebih menginginkan saudaranya ‘tinggal di luar’ ketimbang ‘tinggal bersama’ di dalam rumah kemuliaan Bapa (cfr Lk. 15, 11-32).
Pastor Marianus Oktavianus Wega
Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma