web page hit counter
Kamis, 19 September 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Kardinal Suharyo Dorong OBOR Jadi Pelayanan yang Membangun Iman

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, mendorong Perkumpulan Pelayanan Rohani OBOR agar menjadikan pelayanannya sebagai pelayanan yang membangun iman.

Ia menyampaikan hal tersebut saat menyampaikan homili pada Perayaan Ekaristi yang dirayakan secara konselebrasi pada Jumat (13/09/2024) di Gedung OBOR, Jakarta Pusat, untuk merayakan hari jadi ke-75 Perkumpulan Pelayanan Rohani OBOR.  

“Moga-moga … pelayanan yang diberikan lewat OBOR menjadi pelayanan yang membangun iman, menjadikan murid-murid semakin beriman, pengetahuannya semakin dalam, devosinya semakin mengubah hati menjadi pribadi-pribadi yang berbela rasa seperti Yesus sendiri yang berbela rasa,” ujar Kardinal Suharyo, yang juga merupakan Anggota Luar Biasa Perkumpulan Pelayanan Rohani OBOR.

Tujuh puluh lima tahun merupakan pengalaman yang panjang, ungkapnya. Selama ini pula, ia meyakini bahwa semua pihak telah senantiasa mengembangkan dan merawat pelayanan.

Inspirasi Iman

Ia kemudian menyinggung soal inspirasi iman. 

“Adakah inspirasi iman yang dapat membuat kita semakin bersemangat, terus berusaha mencari jalan-jalan baru supaya pelayanan OBOR ini menjadi terus relevan dan bermakna?” tanyanya.

Kardinal Ignatius Suharyo memimpin Misa Syukur 75 Tahun Perkumpulan Pelayanan Rohani OBOR (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

Merujuk pada Bacaan I dan Bacaan Injil hari itu yang diambil dari Korintus 9:16-19.22b-27 dan Lukas 6:39-42, Kardinal Suharyo menemukan ada dua kalimat yang dapat dihubungkan dengan momen spesial tersebut.

Kalimat pertama dari Bacaan Injil mengenai murid, ungkapnya. Seorang murid tidak lebih dari gurunya, tetapi seorang murid yang telah merampungkan studi akan sama dengan gurunya. Poinnya adalah murid yang terus bertumbuh. Sementara kalimat kedua dari Bacaan I. Paulus yang mempunyai tanggung jawab sungguh-sungguh menyadari akan tanggung jawabnya untuk memberitakan Injil.

“Pertanyaannya adalah apakah dua kalimat itu mempunyai hubungan dengan Penerbit dan Toko Rohani OBOR? Kalau pun tidak harus dihubung-hubungkan. Renungan saya akhirnya sampai ke sini: seorang murid mesti terus bertumbuh, dan sejak dia merasa sebagai murid dan selama pertumbuhannya, ia terus bertanggung jawab, diutus untuk mewartakan Injil. Dan di situlah Penerbit dan Toko Rohani OBOR berperan, yaitu membentuk pribadi-pribadi murid yang terus bertumbuh di dalam kesadarannya sebagai murid sehingga dapat mewartakan Injil, semakin dipercaya sebagai pewarta. Sesederhana itu,” jelasnya.

Peran Benda Rohani

Kardinal Suharyo juga menyebut soal benda-benda rohani dan perannya dalam membangun semangat devosi umat Katolik.

Ia lantas menceritakan sosok imam yang pernah menjadi dosennya. Namanya Pastor Tom Jacobs, SJ. Ia menemani Pastor Tom beberapa minggu sebelum kepergiannya. 

Saat itu, kenangnya, Pastor Tom begitu mengkhawatirkan masa depan Gereja Katolik di Indonesia karena ia selalu terbayang-bayang kondisi gereja di Belanda. Banyak gereja bagus di Negeri Kincir Angin kosong, bahkan akhirnya dijual. Benda-benda rohani turut dijual.

“Waktu itu, entah bagaimana, saya menjawab begini kepada beliau: ‘Romo tidak usah cemas mengenai Gereja Katolik di Indonesia. Karena apa? Karena umat Katolik di Indonesia mempunyai devosi yang sangat kuat. Kalau devosi ini dibangun, dirawat, dan dikembangkan, iman umat Katolik di Indonesia akan menjadi sangat kuat.’ Dan waktu itu adalah masa ketika devosi Adorasi Ekaristi berkembang di berbagai macam tempat di Indonesia ini,” ujarnya.

Seusai perjumpaan, imbuhnya, Pastor Tom menyuratinya dan mengatakan kepadanya bahwa ia menulis renungan tentang devosi Kerahiman Ilahi, yang sekarang berkembang luas.

“Saya yakin Toko Rohani OBOR khususnya dan penerbitnya memberikan bermacam-macam bahan, kemudahan untuk bertumbuh dalam devosi yang benar. Dengan membantu memperdalam pengetahuan dan membantu membina devosi, Penerbit dan Toko Rohani OBOR memberikan sumbangan yang sangat besar kepada umat Katolik di Indonesia. Menjadi murid yang semakin utuh, mempunyai pengetahuan yang dalam, mempunyai devosi yang benar sehingga mampu mewartakan Injil dengan terpercaya,” ungkapnya.

Katharina Reny Lestari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles