HIDUPKATOLIK.COM – 1Kor.3:1-9; Mzm.33:12-13, 14-15, 20-21; Luk.4:38-44
TIDAK ada jalan instan dalam hidup beriman. Paulus menyadari proses hidup iman, bertumbuh dari hal sederhana ke misteri yang lebih dalam. Ibaratnya manusia yang menyantap nutrisi sesuai usia: susu, bubur, lalu makanan keras. Di balik semua proses itu Allah sendirilah aktor utamanya. Para rasul dan pengajar hanyalah medium/sarana, bukan tokoh yang harus didewakan sampai menimbulkan friksi.
Yesus bermisi dengan kesadaran akan proses iman ini. Iman yang timbul hanya karena mukjizat tidak bisa menjadi dasar kuat untuk menghidupi iman, sebab mukjizat hanyalah satu tanda khusus di saat tertentu. Mustahil mendasarkan iman pada mukjizat- mukjizat terus. Hidup harian manusia tempat iman berproses adalah rangkaian kejadian biasa sehari-hari di mana Allah berkarya dengan cara yang tersamar dan tersembunyi. Yesus tidak membiarkan diri terjebak oleh tuntutan mukjizat dari orang banyak. Ia meluaskan pewartaan Kerajaan Allah ke tempat-tempat lain dengan cara wajar.
Manusia modern cenderung kurang mampu bersabar dan menuntut tanda iman yang jelas dalam waktu singkat. Membangun rumah yang kuat perlu waktu, demikian pula membangun iman yang kokoh meminta kesabaran manusia untuk bertahan dalam proses terus- menerus menemukan karya Tuhan dalam hidup harian kita.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap
Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak