HIDUPKATOLIK – Umat sudah bergerak memenuhi gereja, halaman gareja, dan melebar hingga ke halaman candi sejak sore, lama sebelum misa dimulai. Seratus ekor merpati tampak diletakkan di depan candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dalam sangkar berderet yang dihias dengan bunga Melati. Ada juga sepasang burung hantu dalam sangkar terpisah. Semua burung itu menjadi bagian dari selebrasi puncak acara seabad gereja dan candi HKTY Ganjuran, Yogyakarta (24/8/2024). Di sebelah candi Gedung museum baru yang akan diresmikan juga tertata rapi.
Suasana yang kental dengan budaya Jawa sangat terasa karena umat yang hadir disuguhi dengan iringan music gamelan yang mengisi suasana paraliturgi. Selain itu, juga ditampilkan pembacaan geguritan (pusi Bahasa Jawa) dan macapat. Umat dari berbagai usia yang telah berlatih rutin seminggu sekali degan penuh sukacita mengidungkan pujian indah. Kondisi ini makin lengkap dengan ditampilkannya tarian Sejarah berdirinya geraja HKTY Ganjuran.
Puncak perayaan seabad gereja dan candi HKTY Ganjuran ini dilakukan dengan pperayaan ekaristi meriah yang dipimpin oleh Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup KAS didampingi oleh Provincial Serikat Jesus Indonesia, Pastor Benedictus Hari Juliawan, SJ, RD Alphonsus Rodrigues Yudono Suwondo (Vikep Kevikepan Yogyakarta Barat), RP Raymundus Sugihartanto dan RP Sudarmadi (keduanya pastor di paroki Ganjuran). Belasan imam dari beberapa tarekat, termasuk putra asli Ganjuran, turut hadir sebagai konselebran yang memeriahkan perayaan ekaristi itu. Tema yang diangkat dalam perayaan ekaristi ini sesuai tema peringatan “Umat Hati Kudus Tuhan Yesus cinta dan bangga kepada Gereja Ganjuran dengan bertumbuh dan berkembang menjadi berkat bagi siapa dan apa saja.”
Seminggu dalam Kemeriahan
Dalam pengantar ekaristi, RP Pastor Sugi selaku Pastor Kepala Paroki Ganjuran menyampaikan, “Selama seminggu penuh paroki mengadakan serangkaian acara pentas seni budaya termasuk kesenian tradisional, expo UMKM, dan gelar musik dari artis terkenal turut mewarnai kemeriahan suasana. Selama setahun sejak Agustus 2023 umat diajak melakukan gladi rohani, olah pengetahuan termasuk bidang kesehatan, pendidikan, sosial ekonomi, dan lainnya. Selain itu, peningkatan olah kepedulian kepada sesama, bantuan kepada orang miskin, kebersihan lingkungan, dan aneka lomba juga diagendakan. Perhatian Gereja kepada anak sampai dewasa mendapatkan wadahnya di sini. Kita percaya bumi seisinya dengan segala bangsa semua memuji Allah Sang Pencipta.”
Sementara Mgr. Robertus menyatakan bahwa 24 Agustus 1924 menjadi tanda berdirinya gereja Ganjuran. Sebagai Uskup Mgr. Robertus ikut bergembira atas usia seabad Ganjuran. “Sangat sedikit manusia yang berumur seabad. Akan tetapi jika dilihat dari sejarah gereja angka seabad belum banyak melukiskan sejarahnya. Namun kita tetap bersyukur karena Gereja HKTY tumbuh berkembang seperti sekarang,” lanjutnya.
Perkembangan Umat
Pada awalnya umat Katolik Ganjuran hanya sedikit, termasuk keluarga Smutzer. “Namun, perkembangan sekarang jumlah umat menjadi 2648 KK dengan jumlah umat sebanyak 6.617 orang. Jumlah tersebut tersebar di 12 wilayah dengan 54 lingkungan. Jika dilihat 3 tahun terakhir kondisi jumlah umat relatif stabil. Memang tampak naik turun tetai kisarannya ada di angka sekitar 6600. Selama 100 th Tuhan mendampingi dan berikan berkat melimpah. Maka kita bersyukur karena gereja Ganjuran menjadi berkat bagi banyak orang,” papar Mgr Robertus lebih lanjut.
Hal menarik dikatakannya pula, “Membangun gereja itu seperti membangun rumah, banyak tukangnya. Saat membangun gereja paroki selalu melibatkan banyak orang dengan perannya sendiri-sendiri. Semua terlihat. Tak ada satupun yang membanggakan diri. Umat yang guyup, kompak, semangat. Grengseng. Saat membangun gereja semua mengarah pada satu hal supaya rumah terwujud baik. Yesus yang menjadi batu sendi. Tempat kita berkaca. Pegangan kuat kepada Yesus menjadi syarat kuat membangun paroki.
Untuk melanjutkan hidup dan dinamika harmonis di tengah umat dan masyarakat, diperlukan kerja sama satu sama lain tidak bisa berdiri sendiri. Masing-masing harus melibatkan diri dengan segala ketulusan atau keuntungan dirinya. Yesus mengingatkan kita untuk bekerja dengan tulus dan semangat dalam melayani gereja
Kita akan menerima berkat berlimpah jika bekerja dengan baik bagi gereja dan org lain.
Perkembangan umat yang diwadahi sebagai paroki HKTY Ganjuran ini pun harus makin relevan dengan perkembangan zaman. Hal itu ditemukan dalam sukacita temu kangen para imam, biarawan/biarawati yang berasal dari paroki Ganjuran maupun yang pernah berkarya di paroki ini. Paroki HKTY yang resmi berdiri pada 1940 mendirikan sebuah prasasti yang ditandatangani pada 22 Juni 2012 dan menyatakan bahwa Ganjuran ingin menjadi “Pasamuwan Katolik sejatos lan Jawi sejatos.” Gereja Ganjuran ingin kehadirannya nyata sebagai Katolik sejati dan Jawa sejati. Prasasti ini menjadikan umat terus bertekad melestarikan budaya Jawa dalam mengolah iman sehingga menjadi berkat bagi siapapun dan apapun. Inilah semangat yang terus digemakan dan dihidupi dan melahirkan tagline “Ganjuran katresnan jati” atau Ganjuran Cinta kasih sejati.
Harapan yang Digemakan
Sementara berkaitan dengan kondisi umat, Mgr. Robertus mengatakan bahwa 458 KK yang masih prasejahtera berat. Karena itu, perhatian bagi kalangan ini harus ditambahkan, apalagi jika memberi perhatian bagi mereka sehingga proses berbagi berkat sungguh terjadi. Uskup juga mengharapkan agar gereja terus bertumbuh dan menjadi berkat bagi siapa saja dan apa saja di sekitar kita
Selanjutnya, Pastor Yudono Suwono menyampaikan catatan dan harapannya. “Bunda gereja bersyukur dan bersukacita atas seabad berdirinya. Semoga kehadiran gereja HKTY yang teruji dengan rentang zaman dan waktu telah memberi daya dampak luar biasa.” Vikep mengakhiri paparan dengan mengatakan bahwa kehadiran gereja ini layak disyukuri dan dibanggakan. Sementara berkaitan dengan harapan atau kesan, Vikep mengajak seluruh umat menyatukan diri dalam peristiwa bersejarah dan agung ini. Bagi para imam asli Ganjuran dan yang pernah berkarya di sini mari terus maju bersama,” katanya pula.
Pastor Sugi juga memberikan informasi kepada HIDUP atas rangkaian kegiatan yang telah disiapkan. Demikian juga dengan adanya beberapa kegiatan pendukung yang makin memeriahkan perayaan ini. Perayaan ekaristi yang juga dihadiri oleh para tamu dari berbagai latar belakang ini makin menunjukkan kehangatan persaudaraan dalam aneka keragaman yang dimiliki.
Setelah perayaan ekaristi berakhir, Mgr. Robertus didampingi oleh para konselebran juga meresmikan Musem Ganjuran sebagai salah satu destinasi tujuan wisata rohani yang marak berkembang. Museum ini berisi aneka dokumentasi dalam berbagai bentuk baik audio, visual, maupun audio-visual.
Hal yang menjadi pusat materi isi musem adalah Sejarah berdirinya gereja dan candi HKTY Ganjuran dimulai dengan keberadaan keluarga Smutzer. Uskup berharap museum ini sungguh memberi manfaat dan makna dalam meningkatkan pengetahuan umat mengenai bertumbuhnya iman di Ganjuran yang telah berjalan seabad lamanya.
Veronika Murwaningsih (Kontributor, Yogyakarta)