HIDUPKATOLIK.COM – PW. St. Monika. Sir.26:1-4.16-21; Mzm. 131:1.2.3; Luk 7:11-17
GAMBARAN ideal seorang istri yang kita dengar dalam bacaan pertama, nyata dalam kehidupan Santa Monika yang kita peringati hari ini. Santa Monika mewariskan teladan hidup lewat hidup doanya yang mendalam. Ia menunjukan bahwa Tuhanlah yang terutama dalam hidup ini. Ia tidak pernah meninggalkan doa-doanya sekalipun berada dalam situasi hidup yang sangat suram.
Sebagai seorang istri dan ibu, ia tidak mengeluh atau marah kepada Tuhan. Ia justru menunjukan sikap yang sangat positif, yakni percaya dan penuh pengharapan akan pertolongan Tuhan. Santa monika menghayati perannya sebagai istri dan ibu yang penuh kesabaran. Dibalik kelembutan dan kesabarannya terpancar kekuatan dan keperkasaan yang memampukannya tetap tabah menghadapi penderitaan. Ia menjadi pribadi yang sangat mengasihi Tuhan dan sesama karena latar belakang keluarganya yang saleh dan taat. Sebagai seorang ibu, Santa Monika berperan besar untuk pertobatan Agustinus anaknya. Sebagai istri, ia berperan besar dalam pertobatan suaminya.
Dari teladan Santa Monika, kita belajar bahwa doa dan tangisan yang tak kunjung putus kepada Tuhan akan didengarkan oleh Tuhan. Sebagaimana doa dan tangisan si ibu janda dalam kisah Injil hari ini telah menggerakkan hati Yesus untuk bertindak, yakni membangkitkan anaknya. Semoga setiap manusia memiliki hati ibu. Hati yang penuh belas kasih yang menghadirkan dan memelihara kehidupan.
Sr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma