web page hit counter
Kamis, 21 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Polemik Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Kardinal Christoph Schönborn: “Inilah Alasan Saya Tidak Memprotes Pembukaan Olimpiade.”

5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Banyak orang memperdebatkan tentang parodi Perjamuan Terakhir yang ditampilkan  dalam Pembukaan Olimpiade Paris 2024 lalu. Bagaimana Kardinal Christoph Schönborn (Austria) menanggapi hal ini?

Olimpiade di Paris, menurut pandangan Uskup Agung Wina Kardinal Christoph Schönborn, telah menunjukkan bahwa “Olahraga menyatukan orang-orang di seluruh dunia. Perilaku sportif, saling menghormati, aturan ketat dalam kompetisi: Semua itu berkontribusi pada promosi kemanusiaan,” tulis Schönborn dalam “Kronen Zeitung” (Harian di Austria) pada Minggu 11/8.

Dalam acara besar seperti itu “dengan pembukaan yang megah dan upacara penutupan” pada hari Minggu, tidak mungkin terhindar dari “beberapa insiden kecil”. Salah satunya, menurut Schönborn, adalah pelarangan terhadap seorang peselancar asal Brasil untuk menggunakan papan selancar dengan lambang Yesus karena diduga melanggar aturan Olimpiade.

Baca Juga:  Pementasan Teater dan Konser Mini “Bukan Pahlawan Biasa” SMA Karya Budi Putussibau

Namun, dalam penafsiran Kardinal mengenai Injil Minggu (11/8), ia menganggap “sebuah insiden besar” adalah parodi yang dianggap menghina “Perjamuan Terakhir” karya Leonardo da Vinci selama upacara pembukaan. Meski demikian, dengan mengingat Yesus, ia memutuskan untuk tidak dengan keras “memprotes lelucon yang menyedihkan dan tidak hormat” itu, “meskipun hal itu menyakiti saya dan banyak orang beriman.”

Yesus sudah memperkirakan penolakan dan permusuhan

Schönborn menerima pertanyaan mengapa ia tidak memberikan tanggapan kritis. “Injil hari ini memberi saya kesempatan untuk merenungkan bagaimana Yesus sendiri menghadapi penolakan, bahkan ejekan terhadap ajaran dan pribadinya.” Dalam ayat yang diambil dari Injil Yohanes (Yohanes 6:41-51), menceritakan tentang skeptisisme dari orang-orang Yahudi mengenai pernyataan Yesus bahwa dirinya adalah roti yang memberikan hidup kekal yang turun dari surga.

Baca Juga:  Renungan Harian 19 November 2024 “Sukacita Pertobatan”

Schönborn menulis, “Diakui: Sulit untuk menerima bahwa seorang manusia yang berdaging dan berdarah bisa menjadi makhluk surgawi.” Yesus telah memperkirakan kritik, penolakan dan permusuhan. “Janganlah bersungut-sungut! Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepadaKu, kecuali jika Bapa yang mengutus Aku menariknya,” adalah kata-kata Yesus dalam Yohanes. Jawaban ini membuatnya sangat merenung dan ragu untuk memprotes dengan keras, kata Schönborn.

“Apakah Yesus dengan demikian memaafkan semua ejekan, penghinaan terhadap dirinya dan pesannya?” tanya Kardinal. “Apakah orang-orang yang mengolok-olok Perjamuan Kudus di sebuah jembatan di Paris itu dilindungi oleh Yesus sendiri? Bagaimana mereka bisa memahami apa arti Perjamuan Yesus jika bukan Tuhan sendiri yang menarik mereka untuk percaya kepadaNya?” Oleh karena itu, ia sangat berhati-hati dalam menilai orang-orang “yang (masih) belum bisa percaya apa yang Yesus katakan tentang dirinya sendiri.”

Baca Juga:  Perlu Peningkatan Kapasitas, Unio Regio Makassar-Amboina-Manado Adakan Pelatihan Motivasi dan Kepemimpinan kepada Para Imam

Bene Xavier dari Wina, Austria

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles