web page hit counter
Jumat, 20 September 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Beda Buku Antologi Mini Fiksi, Asah Kemampuan Murid SMP-SMA Abdi Siswa Patra

3.7/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – SEKOLAH Abdi Siswa menggelar peluncuran Beda Buku Antologi Mini Fiksi SMP-SMA di Pusat Dokumentasi Sastra, HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 28/7/2024.

Acara ini dihadiri penulis, orangtua penulis, narasumber, dan tamu undangan serta alumni. Hadir juga Anindya Erika Putri, ilustrator sampul buku dan Michelle Roselynn, desain sampul buku.

Tema yang diusung adalah,  “Berkreativitas Tanpa Batas” sebagai gambaran kreativitas 32 penulis yang berhasil menyelesaikan buku ini dalam kegiatan literasi.

Agustinus Retno Indriastuti selaku Kepala Sekolah SMP Abdi Siswa Patra dalam sambutan mengungkapkan, tema ini untuk mendorong para siswa untuk tidak takut berkreativitas. “Kreativitas hendaknya tidak boleh dilihat sebagai aktivitas semata, tetapi sebuah cara hidup. Kreativitas tanpa batas merupakan kualitas yang harus dimiliki seseorang dalam menatap masa depan,” ujarnya.

Retno juga menekankan pentingnya literasi di sekolah bahwa literasi bukan sebatas membaca dan menulis. Tidak juga memberi waktu 15 menit untuk membaca setiap hari. Literasi adalah pintu gerbang untuk mengekspresikan ide-ide tanpa batas, landasan untuk setiap penulis menghasilkan karya yang berdampak pada banyak orang.

Ia memandang bahwa lewat antologi ini, para siswa diperhadapkan pada harapan bahwa sekecil apapun idenya, dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang besar jika dibarengi dengak tekad dan kerja keras.

“Buku ini hanya kumpulan cerita, tetapi cermin dari keberanian siswa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka dalam bentuk tulisan,’ pungkas Retno.

Dalam Bedah Buku ini, Mercy Widjaya tampil sebagai moderator dengan beberapa narasumber seperti Juwarto. Ia mengatakan, buku ini adalah referensi yang menarik dari para remaja. Isi buku ini mengandung filosofi hidup.

Ada tulisan menarik yang dikutip Juwarto dalam buku ini,  “Aku akan mekar menjadi sekuntum bunga lily yang indah. Kewajibanku sebagai bunga, mekar dan berbunga. Tak peduli apa akan ada yang menikmati keberadaanku atau tidak. Aku harus tetap mekar dan berbunga sesuai dengan jati diriku sebagai bunga lily”-Alvino Endria.

Sementara itu,Naning Pranoto dalam kata pengantar buku tersebut mengatakan: Jangan menyepelekan sesuatu yang tampaknya kecil. Justru percikan api dapat menjadi sumbu kebakaran besar. Itu adalah pengandaian untuk buku tersebut.

Bak sebuah karya tulis fiksi yang bersumber dari ide kecil “dikobarkan” menjadi cerita menarik. Maka pembaca akan terkobarkan minatnya untuk membaca buku tersebut hingga tuntas alias ludes.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles