HIDUPKATOLIK.COM – Petrus Krisologus. Yer. 14:17-22; Mzm 79:8,9,11,13; Mat. 13:36-43.
PERUMPAMAAN ini mengajarkan beberapa pesan berikut. Pertama, benih kebaikan. Allah menjadi sumber hidup yang menghadirkan kebaikan dalam diri manusia dan memberikan jaminan pertumbuhan secara terus menerus di dalam ruang dan waktu. Istilah benih berarti berada dalam suatu proses menjadi sesuatu. Pertumbuhan yang benar terjadi jika manusia menjaminkan hidupnya di dalam penyelenggaraan Allah. Jika tidak demikian, maka benih baik itu akan mati.
Kedua, benih kejahatan. Iblis menggunakan mekanisme khas yaitu menaburkan benih kejahatan tumbuh berdampingan dengan benih baik. Kemiripan itu memang tidak mengubah esensi tetapi dapat mengubah persepsi tentang nilai yang baik dan yang jahat. Hal itulah yang menjelaskan mengapa orang baik dapat berubah menjadi jahat di dalam lingkungan yang tidak baik.
Ketiga, kebaikan dan kejahatan. Kendati kebaikan dan kejahatan tumbuh bersama, Allah memberikan batasan dengan tibanya waktu menuai yaitu saat di mana kejahatan mendapatkan hukuman dan anugerah hidup kekal diperuntukkan bagi pelaku kebaikan. Allah tidak membiarkan kejahatan berkembang tetapi Ia memberikan peluang pertobatan bagi manusia untuk mengubah hidupnya.
Pastor Marianus Oktavianus Wega Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma