HIDUPKATOLIK.COM – HADIRNYA lebih dari seribu orang muda pada Temu Akbar Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Sintang pada 25-28 Juni 2024 merupakan fenomena menarik. Acara ini digelar pada masa musim libur sekolah bisa saja menjadi daya Tarik sehingga animo orang muda begitu tinggi.
Ada rombongan peserta yang harus menempuh jarak 350 km ke lokasi acara ini di kompleks SMA Santa Maria, Nanga Pinoh. Pertemuan yang kurang lebih “setarikan nafas” diadakan di pelbagai keuskupan lain di Indonesia pada musim liburan ini; dikemas dalam belbagai bentuk yang menyapa kaum remaja dan OMK.
Temu Akbar di Sintang mendapat perhatian besar dari pemerintah setempat. Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yusra pun menyempatkan diri hadir dan memberikan inspirasi dan motivasi. “Temu Akbar ini menjadi kegiatan positif sebagai wadah berkumpul, merenungkan dan merefleksikan diri terhadap dunia yang penuh kompleksitas.
OMK diharapkan mampu menemukan pencerahan yang dapat dipersembahkan untuk sesama. Hal ini dapat menjadi benteng bagi generasi muda sehingga tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif. Dengan demikian, generasi muda akan menjadi generasi muda yang berguna bagi Bangsa, Negara dan Gereja,” katanya dalam sambutan pada malam pembukaan acara ini.
Pesan Bupati menyiratkan harapan yang demikian besar atas posisi dan peran kaum muda masa kini dan ke depan. Pesan ini seirama dengan pesan dan harapan yang jauh-jauh hari disampaikan Paus Fransiskus pada setiap gelaran Hari Orang Muda Sedunia (World Youth Day); terbaru di Portugal tahun 2022.
Senada dikemukakan Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono pada Indonesian Youth Day (IYD) di Palembang tahun 2023 . Orang muda memiliki peran yang begitu besar dan strategis. Mereka adalah pemilik dan penentu masa kini dan masa depan. Karenanya, orang muda adalah subjek masa kini. Orang muda menjadi simbol perubahan dan harapan akan masa depan dunia yang lebih baik.
Dalam Christus Vivit, Paus Fransiskus menegaskan, orang muda perlu (baca: harus) dilibatkan atau diikusertakan dalam reksa penggembalaan umat Allah dewasa ini. Orang muda yang mampu membawa obor bagi kegelapan dunia yang diwarnai konflik antarnegara, perang, radikalisme, terorisme, dan pelbagai bentuk tindakan yang merendahkan martabat manusia. Namun, sebelum ke sana, Paus meminta agar orang muda memiliki akar iman yang kuat sebagai fondasinya.
Dunia ini tengah mengalami perubahan yang tidak bisa diprediksi karena perkembangan teknologi komunikasi yang sedemikian tak terduga. Digitalisasi di segela bidang kehidupan menjadi pembeda yang tak terbantahkan.
Digitalisasi menjadi “senjata pamungkas” bagi orang muda untuk berselancar di dunia maya. Maka, di tengah arus perubahan itu, Gereja, melalui pertemuan-pertemuan besar orang muda, ingin menegaskan sikapnya, orang muda perlu dibekali dengan pengalaman, pengetahuan, dan akar yang kokoh akan kekatolikan yang inklusif dan berdampak bagi sesamanya.
Sumber: Majalah HIDUP Edisi No. 28, Tahun Ke-78, Minggu, 14 Juli 2024