HIDUPKATOLIK.COM – Yes.7:1-9; Mzm.48:2-3a, 3b-4, 5-6, 7-8; Mat.11:20-24
YESAYA meneguhkan hati Raja Ahas yang ketakutan dikepung Raja Aram yang bekerja sama dengan Kerajaan Utara. Seharusnya Raja Ahas berpaling kepada Tuhan, Allah Yang Maha Kuasa, sebab Dialah kekuatan bangsa Israel yang sesungguhnya. Kekuatan kerajaan Aram dan kerajaan Utara tiada artinya di hadapan Allah. Mereka akan musnah, dan memang -seperti dinubuatkan Yesaya- kerajaan Utara akhirnya dihancurkan kerajaan Asyur tahun 722 s.M.
Ketidakpercayaan raja Ahas terhadap Allah terulang lagi pada penduduk kota- kota Khorazim, Betsaida dan Kapernaum. Di ketiga kota ini Yesus membuat berbagai mukjizat, namun justru para penduduknya tidak mempercayai Yesus sebagai Mesias. Mereka terus menantang Yesus membuat banyak mukjizat untuk meyakinkan mereka. Yesus marah atas ketidakpercayaan mereka, sehingga membandingkan mereka dengan kota- kota Sodom-Gomora yang mungkin sudah lama akan bertobat jika Yesus berkarya di kota-kota mereka.
Kebebalan hati menolak percaya kepada firman Allah hanya akan membawa kehancuran hidup. Sayangnya sebagian manusia lebih yakin kepada kemampuan dan akal budi sendiri daripada per- caya kepada kekuatan Allah yang melampaui semua nalar budi manusia. Seharusnya iman dan akal budi berjalan seiring, bukan saling bertentangan.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak