HIDUPKATOLIK.COM – PUNCAK perayaan 100 tahun atau satu abad Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, Bantul, Jawa Tengah akan digelar pada bulan Agustus mendatang. Direncanakan, pada puncak ini, Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko memimpin perayaan agung ini.
Dalam rangkaian acara tersebut, pada hari Minggu, 23 Juni 2024 dilaksanakan Pahargyan Prosesi Agung 2024. Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, Pastor Yohanes Rasul Edy Purwanto akan menjadi selebran utama. Semua rangkaian acara dibalut dalam budaya Jawa.
Kompleks Gereja Ganjuran mulai dibangun pada tahun 1924 atas prakarsa dua bersaudara keturunan Belanda: Joseph Smutzer dan Julius Smutzer. Gereja ini merupakan salah satu bangunan yang didirikan sejak dua bersaudara itu mulai mengelola Pabrik Gula Gondang Lipuro di daerah tersebut pada tahun 1912. Bangunan lain yang didirikan adalah sekolah-sekolah dan klinik yang menjadi cikal bakal Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Pembangunan gereja yang dirancang oleh arsitek Belanda J. Yh van Oyen ini adalah salah satu bentuk semangat sosial Smutzer bersaudara: mencintai sesama, khususnya kesejahteraan masyarakat setempat yang kebanyakan menjadi karyawan pabrik gula mereka.
Kompleks gereja ini disempurnakan dengan pembangunan candi yang dinamai Candi Hati Kudus Yesus pada tahun 1927. Candi dengan teras berhias relief bunga teratai dan patung Kristus dengan pakaian Jawa. Candi ini juga menjadi pilihan lain tempat melaksanakan Misa dan ziarah, selain di dalam gereja yang menghadirkan budaya Jawa.
Gereja Ganjuran dirancang dengan perpaduan gaya Eropa, Hindu, dan Jawa. Gaya Eropa dapat ditemui pada bentuk bangunan berupa salib bila dilihat dari udara, sementara gaya Jawa bisa dilihat pada atap yang berbentuk tajug, bisa digunakan sebagai atap tempat ibadah. Atap itu disokong empat tiang kayu jati melambangkan penulis Injil: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
Nuansa Jawa terlihat juga pada altar, sakristi, wadah air baptis, dan tempat katekis. Patung Yesus dan Bunda Maria yang tengah menggendong putranya digambarkan tengah memakai pakaian Jawa. Relief-relief pada tiap pemberhentian Jalan Salib, Yesus digambarkan memiliki rambut mirip seorang pendeta Hindu.
Hal istimewa lain yang dapat ditemukan di Gereja ini adalah hadirnya masyarakat sekitar dari berbagai agama — Islam, Hindu, Budha, Kristen, Konghucu, Aliran Kepercayaan – pada perayaan-perayaan semisal kenduri lintas iman. Begitu juga dengan kehadiran pemerintah setempat. Wakil Bupati Bantul, Joko B. Purnomo dalam sambutannya ada kenduri tahun 2023 mengatakan, “Pemerintah Bantul mengapresiasi pihak Gereja karena telah mengimplementasikan Pancasila dan telah mewujudkan kerukunan umat beragama.”
Di usia ke-100 tahun ini, Gereja HKTY Ganjuran bukan lagi sekadar tempat untuk merenung. Gereja ini telah menawarkan kesempatan bertemu Yesus dalam wajah lokal, yang mengenakan surjan dan mendengarkan gamelan.
Sumber: Majalah HIDUP, Edisi No. 25, Tahun Ke-78, Minggu, 23 Juni 2024