WKRI DPC Tanjungkarang Rayakan 100 Tahun WKRI, Diharapkan Makin Matang dan Makin Berbudi Luhur

139
Perarakan bersama Pastor Bambang Condro dan Pastor Andreas Sutrisno menuju altar. (HIDUP/Fransiska, FSGM)
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Perarakan dua vandel Merah Putih dan WKRI beserta dua pastor menuju altar. Selasa pagi, 26/6/2024 WKRI DPC Tanjungkarang mengadakan syukur atas HUT Ke-100 WKRI. Perayaan Syukur ini dipimpin oleh Pastor Bambang Condro (Pastor Rekan di Paroki Katedral Kristus Raja) didampingi Pastor Andreas Sutrisno (Ketua Yayasan Xaverius).

Pemotongan tumpneg oleh Ketua WKRI DPC Tanjungkarang, Patriana Prabandarisebagai ungkapan rasa syukur. (HIDUP/Fransiska, FSGM)

Dalam homilinya Pastor Bambang memberi contoh godaan yang sering melanda dalam keluarga. Salah satunya hape. Orang tua melarang anaknya bermain hape saat belajar. Namun sang ibu tidak memberi contoh. Ia malah asyik bermain hape saat keluarga rekreasi bersama di ruang tamu.

Kepada WKRI pun Pastor Bambang berpesan agar hati-hati dengan nabi-nabi palsu, kata-kata manis, dan godaan. “Awalnya memikat, tetapi berakhir dengan kepahitan,” ujarnya. Selain itu, ia meminta agar WKRI semakin matang dan berbudi luhur.

“Pohon dikenal dari buahnya. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik pula. Maka, tetaplah bersatu dengan Pohon Kehidupan yakni Yesus Kristus, yang adalah penyelamat,” imbuhnya.

Tampak para undangan dari ormas perempuan lain. (HIDUP/Fransiska, FSGM)

Tahun ini WKRI berulang tahun yang ke-100. Dalam kurun waktu yang panjang itu WKRI telah memiliki segudang pengalaman baik suka mau pun duka.

Tema nasional WKRI di usia 100 tahun ini adalah: ‘Geraknya Budi Membangun Pribadi Mewujudkan Peradaban Kasih.’ WKRI DPC Tanjungkarang mengambil tema: ‘Mewujudkan Peradaban Kasih Dengan Membangun Pribadi Yang Berkarakter.

Ketua WKRI DPC Tanjungkarang, Patriana Prabandari dalam kata sambutannya mengajak seluruh anggotanya untuk membangun budi pekerti yang luhur dan mengutamakan kasih dalam seluruh karya pelayanan.

Ucapan terima kasih juga diberikan kepada seluruh pendiri dan pendahulu organisasi yang telah berjuang membangun dan mengembangkan seluruh gerak dan sepak terjang WKRI hingga mencapai usia yang begitu matang. “Semoga WKRI semakin menjadi wadah yang menginspirasi dan mempersatukan generasi dalam semangat persaudaraan untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan saling asah, asih, asuh,” katanya.

Suasana saat Misa. (HIDUP/Fransiska, FSGM)

Arah Dasar Keuskupan Tanjungkarang tahun 2024 ini adalah Tahun Pendidikan Cinta Budaya dan Kaderisasi Politik Cinta Tanah Air. Maka, dalam Perayaan Syukur ini petugas liturgi mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Rangkaian kegiatan yang diadakan menjelang usia ke-100 tahun ini juga mengarah pada kecintaan budaya Indonesia dan kaderisasi.

Petugas Doa Umat mengenakan pakaian adat. (HIDUP/Fransiska, FSGM)

Usai Perayaan Syukur diadakan potong tumpeng. Selain itu, lomba tumpeng, lomba ecobrick, dan bazar. Acara ini dihadiri oleh para anggota WKRI yang sudah purnabakti dan ormas perempuan lain.

Sr. M. Fransiska FSGM (Lampung)        

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here