HIDUPKATOLIK.COM – Sir. 48:1-14; Mzm. 97:1-2.3-4.5-6.7; Mat. 6:7-15
YESUS mengajarkan Doa Bapa Kami. Dalam bahasa aslinya, yakni bahasa Aram, kata yang digunakan untuk Bapa adalah “Abba”. Dengan menyapa Allah sebagai Bapa, kita menyadari sungguh bahwa kita adalah anak-anak yang tergantung sepenuhnya pada kasih-Nya. Sebutan “Bapa” menandakan kedekatan istimewa antara anak-anak dan Sang Bapa.
Ketika kita berdoa, kita diajak untuk tidak berfokus pada banyaknya kata-kata. Biasanya, kita sangat mudah mengisi doa kita dengan kata-kata permohonan. Padahal, “Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya” (Mat 6:8b). Semestinya kita berdoa dengan sikap seorang anak yang mencintai dan menghormati bapaknya. Di hadapan orang tua, apakah kita hanya meminta saja? Bukankah dalam percakapan akrab dengan orang tua, kita justru saling berbagi dan mendengarkan?
Doa kita bisa menjadi sangat kering ketika kita memahaminya hanya sebagai rentetan permohonan. Lain halnya, doa menjadi hidup ketika kita menyadarinya sebagai waktu kita berjumpa dengan Bapa yang menerima dan mengasihi kita sebagai anak-anak-Nya.
Pastor Bobby Steven Octavianus Timmerman, MSF Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta