HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa VIII; 1 Ptr.1:18-25; Mzm.147:12-13,14-15,19-20; Mrk.10:32-45
INJIL Markus adalah terpendek dari empat kitab Injil dan dengan cepat menampilkan eskalasi yang menegangkan mengenai relasi Yesus dengan orang banyak, pemuka-pemuka agama bahkan dengan para murid-Nya. Setelah ajaran mengenai sikap terhadap harta benda dan relasi-relasi yang dimiliki manusia, kini tanpa basa-basi Yesus membiarkan para murid-Nya tahu bahwa mereka memiliki guru yang akan mengalami penderitaan bahkan sampai mati dengan cara hina.
Yakobus dan Yohanes segera melakukan perlawanan. Mereka tak siap menderita. Alih-alih sepikir dan seperasaan dengan Sang Guru, mereka langsung meminta tempat terhormat di sebelah kanan dan kiri Yesus dalam kemuliaan. Usaha Yesus untuk menyadarkan bahwa mereka tidak mengerti apa yang mereka minta, tidak berhasil. Pengenalan akan Yesus dan misi-Nya menjadi dangkal disebabkan ambisi liar mereka.
Mengenal dan mencintai Allah di dalam diri Yesus merupakan rahmat istimewa yang perlu diminta dengan bersungguh-sungguh. Musuh terbesar manusia adalah apa yang bersarang di dalam dirinya sendiri yaitu self-love, selfwill, dan self-interest. Kita bisa begitu sibuk dan terpukau dengan pelbagai keinginan dan rencana diri sendiri sampai-sampai menjadi lumpuh dan tidak mampu merindukan kehendak Allah bagi keselamatan jiwa kita.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta