HIDUPKATOLIK.COM – Yak.4:13-17; Mzm.49:2-3,6-7,8-10,11; Mrk.9:38-40
MENYUSUN rencana hidup adalah proses belajar menempatkan diri di bawah penyelenggaraan Ilahi. Demikian penulis surat Yakobus menasihati orang- orang kristen supaya semua rencana hidup disusun dengan kepasrahan iman terhadap Allah. Jika Tuhan menghendaki, saya bisa membuat ini atau itu. Dengan demikian, entah program itu berjalan lancar atau ada tikungan ke kiri- kanan bahkan berputar balik atas-bawah, kita tidak akan larut tanpa kendali atau tergoncang hebat.
Ketenangan batin menghadapi aneka pengalaman membuat murid Tuhan tahu bersikap dengan bijaksana atas fenomena yang ada. Seorang bukan pengikut Yesus berbuat baik dalam nama Yesus, bolehkah? Sama seperti seorang yang tidak mengakui Allah bolehkah mengasihi sesamanya manusia? Yakobus mengatakan bahwa orang yang tidak melakukan kebaikan, walaupun tahu harus, ia berdosa. Artinya, berbuat baik adalah keharusan untuk semua, entah mengakui Allah atau tidak, entah menjadi pengikut Yesus atau tidak. Jadi berbuat baik, entah apa pun latar belakang agamanya, adalah tindakan memihak Tuhan.
Berbuat baik bukanlah monopoli orang kristen atau kaum beriman. Itu keharusan manusiawi untuk semua orang sesuai kodrat kemanusiaannya. Semakin banyak orang berbuat baik, semakin banyak orang memihak Tuhan, semakin jauhlah setan terusir dari kehidupan manusia.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak