web page hit counter
Minggu, 3 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Tatkala Peregrinus Laziosi Melakukan Silih, Penitensi dan Matiraga Selama 30 Tahun Tidak Pernah Duduk

5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – MARIAN Center Indonesia atau MCI yang berlokasi di Jalan Karmel II blok D nomor 1, Kebun Jeruk – Jakarta Barat, siang hari ini ramai dikunjungi banyak orang. Komunitas Doa (KD) St. Peregrinus  berada dalam naungan Marian Center Indonesia mengadakan sebuah Talk Show Rohani, Misa dan Adorasi Mohon Penyembuhan melalui St. Peregrinus.

Talk Show Rohani ini diadakan pada tanggal 17 Mei 2024, dibawakan oleh Pastor Robertus Robi Setiawan, O.Carm sebagai moderator MCI dan Pastor Damianus M. Gare Gili, OSM sebagai nara sumbernya. Tepat pukul sebelas siang acara ini dimulai dengan ucapan ”Selamat Datang” dan doa pembuka dari Koordinator KD Santo Peregrinus, Rosa Delima Renyut.

Dalam Talk Show ini Pastor Damianus M. Gare Gili, OSM bercerita tentang kisah hidup St. Peregrinus dan mukjizat yang terjadi pada saat itu. Peregrinus Laziosi dilahirkan pada sebuah kota bernama Forli, di Italia pada tahun 1265. Terlahir dari kalangan orang tua yang kaya raya dan sebagai anak Tunggal dari pasangan Berengario Laziosi dan Flora Aspini. Pada usia muda, Peregrinus masuk dalam kelompok pemberontak anti Paus. Ia menganiaya Philipus Benizi namun kemudian ia menyesali perbuatannya.

(Ki-ka) Frater Efan, Frater Adit, Pastor Robi, , Rosa, Pastor Damianus , Frater Aris, Frater Riky

Dalam pergulatan Peregrinus, Bunda Maria menampakkan diri dalam mimpinya, dan berkata, “Peregrinus hendaklah engkau pergi ke Kota Siena dan kamu akan bertemu dengan orang-orang kudus disana, kamu harus memakai jubah hitam dan engkau harus menjadi hambaku.” Peregrinus kemudian berjalan kaki dari Forli menuju Siena. Diumur 30 tahun Peregrinus menjadi biarawan Ordo Servorum Mariae (OSM) dan ditugaskan kembali ke kampung halamannya di Kota Forli.

Baca Juga:  GEREJA DI MUSIM DINGIN

Peregrinus dengan memakai jubah hitam, ia melanjutkan karya Kristus dengan berdevosi kepada Bunda Maria di bawah kaki salib. Ia melakukan pertobatan dengan mengubah arah dari manusia yang memberontak menjadi manusia baru yang dipandu oleh Kristus. Ia melakukan silih, penitensi dan matiraga selama 30 tahun tidak pernah duduk atau hanya berdiri saja. Hal ini menimbulkan pembengkakkan pada kakinya dan bernanah.

Ia di vonis dokter menderita kanker pada kakinya di usia 60 tahun. Dokter Paulus Sahlagi ketika itu bermaksud untuk mengamputasikan kakinya, tetapi Peregrinus menolak dan memutuskan untuk berdoa kepada Allah. Dia mendapatkan mukjizat kesembuhan yang ajaib, setelah mendapat sebuah penglihatan Kristus yang turun dari salib sambil mengulurkan tangan-Nya untuk menyentuh luka kakinya.

Karena peristiwa ini, Peregrinus dikenal sebagai pelindung para penderita kanker. Ia meninggal pada tanggal 1 Mei 1345 dan dikanonisasi oleh Paus Benediktus XIII pada tanggal 27 Desember tahun 1726.

Talk Show ditutup dengan makan siang bersama dan acara kemudian dilanjutkan kembali pada jam 2 siang untuk Misa dan Adorasi mohon penyembuhan kepada Sang Maha Kudus di Kapel Santa Maria Fatima – MCI.

Baca Juga:  Renungan Harian 31 Oktober 2024 “ 35 Senjata Allah"

Pada Misa dan Adorasi mohon penyembuhan kepada Sang Maha Kudus ini, semua umat mendapat kesempatan satu-persatu untuk diurapi minyak St. Peregrinus dan penghormatan relikwi St. Peregrinus.

Pastor Damianus M. Gare Gili, OSM mengatakan, acara Talk Show Rohani ini sangat baik karena membantu umat untuk memahami tentang iman. Dalam menjalani suatu penderitaan, sakit maka setiap umat Allah perlu dibantu, didampingi dengan ilmu pengetahuan secara history atau Sejarah, semoga melalui perantaraan doa kepada St. Peregrinus ada penguatan, kesembuhan dan mukjizat.

Saat ini Ordo Servorum Mariae (OSM) atau Ordo Hamba-hamba Maria di Indonesia berdomisili di empat keuskupan, yaitu Keuskupan Ruteng, Keuskupan Malang, Keuskupan Pontianak dan Keuskupan Agung Jakarta. Pastor Damianus bertugas di rumah singgah dan rumah study yang berlokasi di The Green, BSD – Tangerang Selatan. Ia tinggal bersama 4 frater yang akan berangkat ke Spanyol, Madrid untuk suatu pelayanan dan studi.

Pastor Robertus Robi Setiawan, O.Carm saat ini adalah moderator Marian Center Indonesia (MCI) yang berdomisili di Wisma Karmel Jalan Tosiga Mulia No.12 Blok L, Kebun Jeruk – Jakarta Barat, tidak jauh dari kantor MCI. Dalam kesehariannya, ia berkarya di MCI dengan berbagai bentuk dan program pelayanan rohani, baik offline maupun online, kunjungan orang sakit, bakti sosial.

Baca Juga:  “Melody in Harmony”: Asah Bakat Seni, Tingkatkan Kolaborasi, Tumbuhkan Cinta Budaya Indonesia pada Gen Z

Talk Show Rohani, Misa dan Adorasi mohon Penyembuhan melalui perantaraan St. Peregrinus merupakan salah satu program di tahun 2024. Marian Center Indonesia pada bulan Oktober 2024, berencana mengadakan suatu ziarah blusukan dari Jakarta menuju Yogyakarta untuk mengadakan seminar pengajaran Maria, Misa dan Adorasi, lalu akan ada bakti sosial ke panti asuhan dan ziarah-ziarah ke gua Maria di sekitar Yogyakarta dan Muntilan.

Suatu kebanggaan dan sukacita diri bagi penulis untuk bisa hadir dalam Talk Show, Misa dan Adorasi mohon kesembuhan melalui perantaraan St. Peregrinus, yang dikenal sebagai pelindung para penderita kanker ini.

Melalui perantaraan doa St. Peregrinus dan Adorasi kepada Sang Maha Kudus, penulis merasakan ada kekuatan Roh Kudus yang menguatkan dan membantu untuk menjalani hidup ini dengan lebih baik dan sesuai dengan kehendak-Nya.

Penulis diingatkan untuk mau selalu dekat dengan-Nya dan menyerahkan semua kesusahan hati, sakit penyakit serta  sukacita hidup ini hanya kepada Kerahiman dan kehendak Tuhan. Bila Ia berkenan, penulis percaya Dia pasti akan mengulurkan tangan-Nya untuk menopang dan menolong setiap orang yang memohon kepada-Nya.

Eviantine Evi Susanto, Kontributor, Alumni KPKS St. Paulus Tangerang

1 KOMENTAR

  1. Informasi.

    Di Taman Doa Golenging Arum Asih *ada di google map), Paroki Kalasan ditahtakan patung St Peregrinus sejak tahun 2023 yl. Mungkin, rombongan yang akan berkunjung ke Yogyakarta bulan Okt 24 ini dapat mengunjungi Taman doa ini.

    Lokasi sejauh 27 km dari pusat kota Yogyakarta. Rute paling mudah dari kota Yogya, mengikuti jalan Yogya-Solo. Sebelum jambatan Sungai Opak, sebelum Cnadi Prambanan, belok kiri ke arah gunung Merapi.

    Kira-kira pada km 11-12, ada pertigaan tanjakan. ada petunjuk arah BHS, mengikuti arah itu (berarti belok kanan), lurus sekitar 1km akan sampai di Taman Doa Golenging Arum Asih.

    Semoga dapat kesempatan waktu.

    Salam

    Leo Sutrisno

    Cat: patung St Peregrinus sebagai ucapan rasa syukur oleh seorang penderita CA Colon.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles