HIDUPKATOLIK.COM – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi kinerja Dirjen Bimas Katolik, Suparman. Ia menilai Suparman bergerak cepat memberikan pelayanan terbaik bagi umat atau masyarakat Katolik.
Apresiasi ini terkait empat layanan prioriotas tahun 2024 yang dibuat Dirjen Bimas Katolik yaitu pertama, percepatan penyelesaian izin rumah ibadah Katolik bermasalah. Kedua, penyiapan Kitab Suci Braille untuk penyandan disabilitas sensorik netra dan disabilitas rungu wicara melalui bahasa isyarat dan audio book. Ketiga, Bantuan fasilitas rumah ibadah untuk daerah 3T yang tersebar di 11 provinsi maupun daerah non 3T yang tersebar di 27 provinsi. Keempat, pembangunan dan pengembangan kualitas lembaga pendidikan keagamaan Katolik.
“Saya mengapresiasi empat program prioritas ini dan berharap Bimas Katolik terus menguatkan pelayanan misalkan dengan mendirikan Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri supaya mengakomodir guru-guru agama Katolik PNS di wilayah-wilayah basis,” ujar Gus Yaqut dalam acara Launching program Strategis Ditjen Bimas Katolik bagi Masyarakat Katolik, di gedung KWI, Kamis, (6/05/2024).
Dalam sambutannya, Suparman mengatakan program-program ini terealisasi dalam kegiatan lanching program prioritas. Ia menambahkan, hingga Mei tahun 2024 sudah terdapat tiga dokumen IMB yang telah diterbitkan yakni IMB untuk Paroki Santo Thomas Rasul Puri Indah Jakarta Barat, IMB Gereja Katolik Santo Thomas Lagan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi dan IMB Gereja Katolik Stasi Santo Benedictus Kaur Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
“Di bulan ini juga Bimas Katolik telah menyiapkan Kitab Suci edisi Braille bagi penyandang disabilitas sensorik netra beragama Katolik. Kitab Suci Braille tersebut akan disebarkan ke-37 Keuskupan di Indonesia dalam waktu dekat di tahun 2024,” ujarnya.
Bahkan Bimas Katolik menyiapkan tenaga Penyuluh Agama Katolik agar dapat menjadi fasilitator pendamping yang membantu penyandang disabilitas sensorik netra untuk mampu membaca dan memahami isi Kitab Suci Braille. Bimbingan Teknis Fasilitator Pendamping Penyandang Disabilitas Netra Mahir Membaca Kitab Suci Braille bagi Penyuluh Agama Katolik PNS di Bandung, selama 7 hari pada bulan Mei tahun 2024.
Terkait bantuan rumah ibadah, Suparman menjelaskan, hingga bulan Mei 2024 Bimas Katolik telah dikucurkan dana 2,5 milyar untuk pembangunan gereja di wilayah Mentawai Provinsi Sumatera Barat, Manggarai Timur Provinsi NTT, Wamena Provinsi Papua dan Siantar Provinsi Sumatera Utara.
“Bimas Katolik juga menyiapkan 42 unit sepeda motor jenis trail untuk para penyuluh agama Katolik di Maluku Utara, NTT, Papua, Papua Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara agar para penyuluh agama Katolik mampu menjangkau umat hingga ke pelosok-pelosok. Dirjen Bimas Katolik sungguh berharap agar sepeda motor Ini bisa dipakai para penyuluh untuk melayani umat hingga ke pelosok,” pungkasnya.
Sementara dukungan pembangunan dan pengembangan kualitas lembaga pendidikan keagamaan datang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo dan Pemerintah Daerah Kabupaten Nias berupa penyerahan lahan masing-masing 10 hektar kepada Ditjen Bimas Katolik adalah wujud nyata kolaborasi dan dukungan untuk pembangunan dan pengembangan lembaga pendidikan keagamaan Katolik secara terpadu.
“Selain itu, penyerahan tanah dan gedung asrama milik Keuskupan Agung Medan kepada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik untuk Pengembangan Sekolah Menengah Agama Katolik Samosir Negeri dan transformasi Sekolah Tinggi Agama Katolik Dian Mandala menjadi Perguruan Tinggi Agama Katolik Negeri adalah bentuk nyata kemitraan antara gereja Katolik dan Ditjen Bimas Katolik,” tutupnya.
Yusti H. Wuarmanuk