web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Peringati Penampakan Maria di Fatima: Rosario 10 Bahasa Persatukan Umat dalam Roh Kudus

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Paroki Santa Maria Fatima Karmel Lembang, Keuskupan Bandung memperingati hari penampakan Bunda Maria di Fatima pada Senin, 13 Mei 2024.

Prosesi diawali dengan Doa Rosario yang mendaraskan Doa Salam Maria dengan 10 bahasa (Indonesia, Latin, Inggris, Sunda, Jawa, Batak Toba, Karo, Manggarai, Bajawa, dan Mandarin) bertempat di Goa Maria pertapaan OCD Karmel Lembang, disertai dengan Perarakan Patung Maria Fatima dari Taman Doa menuju Kapel Santa Maria dari Bethelem.

Peristiwa penampakan Bunda Maria di Fatima kepada 3 anak kecil: Lucia, Jasinta dan Francesco merupakan peristiwa istimewa bagi Paroki Santa Maria Fatima dan Biara OCD Karmel Lembang.

Selain Bunda Maria di Fatima menjadi Bunda Pelindung Paroki, Lucia salah satu anak yang menerima anugerah penampakan Bunda Maria saat itu, adalah seorang Suster dari Biara OCD Karmel.

Baca Juga:  Pementasan Teater dan Konser Mini “Bukan Pahlawan Biasa” SMA Karya Budi Putussibau
Umat tengah berdoa di Gua Maria Pertapaan OCD Karmel Lembang, Bandung, Jawa Barat

Seturut dengan perkataan Bunda Maria kepada ketiganya, bahwa mereka akan mengikutiNya ke Surga setelah mereka menjadi ‘Silih’ atau kurban atas dunia. Maka setelah kematian kedua temannya, Jasinta dan Francesco karena wabah penyakit, tak lama setelah peristiwa penampakan Maria itu terjadi, Lucia mempersembahkan dirinya dan hidup membiara menjadi biarawati di Biara OCD Karmel.

Penampakan Maria di Fatima terjadi pada tahun 1917. Kepada tiga anak gembala itu Maria menampakaan dirinya pada tanggal, waktu dan tempat yang sama selama 6 kali berturut-turut di setiap bulannya. Yaitu pada tanggal 13 dimulai pada bulan Mei hingga Oktober. Terkecuali pada bulan Agustus, Maria menampakan dirinya pada tanggal 19 karena sebuah insiden penangkapan yang menimpa Lucia, Jasinta dan Francesco pada tanggal 13 Agustus 1917.

Baca Juga:  Keuskupan Sibolga dari Sinode ke Sinode, Terus Bertumbuh dan Berakar

Kisah mulia para kudus ini disampaikan Pastor Paroki Pastor Aloysius Wahyu Endro Suseno dalam khotbahnya pada Misa Hari Raya Fakultatif dan Misa Novena Pentakosta hari keempat setelah Doa Rosario dan perarakan Patung Maria Fatima selesai.

Pastor Paroki Pastor Aloysius Wahyu Endro Suseno (depan) saat prosesi. (Foto: Veronika NK)

Pastor Aloysius juga mengatakan, bahwa Roh kudus itu menyatukan Bahasa. Maka walaupun doa yang diucapkan selama Rosario dari 10 bahasa yang berbeda, dan banyak umat yang tidak mengerti, namun bisa menjawab dengan bahasa yang dimengertinya, maka rangkaian kalimat itu tetaplah doa yang disatukan oleh Roh Kudus.

Rangkaian 6 kali penampakan Maria di Fatima akan diperingati juga dalam prosesi Doa Rosario Salam Maria aneka bahasa dan perarakan patung Maria Fatima selama 6 kali pada tanggal 13 Mei – Juli, 19 Agustus dan 13 September – Oktober 2024 di Taman Doa Pertapaan Karmel dan diakhiri dengan Misa di Kapel Santa Maria dari Bethelem Karmel Lembang.

Baca Juga:  PESAN NATAL KWI DAN PGI: “MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM” (LUK 2:15)
Tiga anak-anak ikut dalam prosesi perarakan. Ketiganya merupakan representasi Lucia, Jasinta, dan Francesco  yang diberi karunia penampakan Bunda Maria di Fatima, Portugal.  (Foto: Veronika NK)

Puncaknya, pada tanggal 13 Oktober 2024, Paroki Santa Maria Fatima Karmel Lembang akan merayakan Hari Ulang Tahun Paroki ke 57. Selain Prosesi Doa Rosario Salam Maria 10 bahasa, Perarakan Patung Maria Fatima dan Misa Syukur, akan dilangsungkan pula pelantikan DPP dan Asisten Imam serta hiburan untuk umat.

Laporan Veronika N.K. (Bandung)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles