HIDUPKATOLIK.COM – LEBIH dari itu program kerja Perluni-UAJ yang telah berhasil dijalankan dan masih dalam perencanaan selaras dengan inisiatif keberlanjutan sebagaimana SDGs (Sustainable Development Goals) yang ditetapkan PBB.
Keterlibatan alumni untuk going concern almamater dan kontribusinya bagi sustainability akan dicapai dengan kolaborasi Competitive Advantage. Semangat kolaborasi harus berdasarkan pada spirit pendiri UNIKA Atma Jaya, yaitu Untuk Tuhan dan Tanah Air.
Michell Suharli menyampaikan pernyataan di atas pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Perluni UAJ 2024, Minggu, (28/4/2024), di Kampus I UNIKA Indonesia Atma Jaya, Jakarta.
Rakernas mengusung tema “Jejak Perluni UAJ Dalam Mendukung Going Concern dan Sustainability.”
Perluni-UAJ mengembangkan kolaborasi keunggulan kompetitif (competitive advantage) dalam implementasi program kerja satu tahun terakhir masa bakti Pengurus Perluni-UAJ 2022-2025.
Pengurus meyakini bahwa competitive advantage adalah kunci kelangsungan hidup (going concern) sebuah perguruan tinggi pada saat ini. Competitive advantage juga dipercaya menjadi kunci bagaimana almamater berhasil berkontribusi lebih banyak dan efektif dalam inisiatif-inisiatif keberlanjutan. Termasuk keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola atau sering disebut ESG.
Kolaborasi yang dimaksud adalah mewujudkan program kerja Perluni-UAJ dengan kerja sama sinergis, baik dengan pihak eksternal maupun dengan pihak internal lain yang termasuk dalam Komunitas Atma Jaya.
Pihak eksternal misalnya perguruan tinggi lain, lembaga pemerintahan, dunia industri, media massa, dan organisasi lain yang tidak terafiliasi di dalam maupun luar negeri. Pihak internal adalah unit karya dalam Yayasan Atma Jaya, entitas lain di bawah unit karya atau organisasi lain terafiliasi seperti organisasi alumni.
Competitive advantage adalah kemampuan sebuah organisasi atau entitas yang diperoleh melalui karakteristik, sumber daya, dan unsur sebuah organisasi untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi, dibandingkan organisasi lain pada industri atau pasar yang sama. Istilah ini berasal dari judul buku Michael Porter.
Keunggulan kompetitif unsur alumni misalnya pendanaan, kapasitas sebagai praktisi, dan jejaring. Keunggulan kompetitif almamater misalnya ruang kegiatan, kapasitas sebagai akademisi, dan akses literatur.
Keunggulan kompetitif mahasiswa adalah energi orang muda, kapasitas sebagai mahasiswa, dan ketersediaan waktu. Keunggulan kompetitif yang berbeda ini dikolaborasikan dalam melaksanakan sebuah kegiatan atau inisiasi sehingga berhasil menciptakan sinergi bagi komunitas.
Kongres 2025
Rakernas diikuti oleh para pengurus Perluni-UAJ beragendakan evaluasi program kerja yang telah diwujudkan dan penetapan program-program kerja sejumlah bidang untuk sisa masa baktinya, dan penetapan penyelenggaraan Kongres Perluni-UAJ 2025.
Ketua Panitia Rakernas, Christiana Chelsia Chan, berterima kasih kepada Ketua Umum, Wakil Ketua Umum Tarsisius Tukijan, Sekretaris Jenderal Jefri Moses Kam, dan Bendahara Umum Irene Sinurat atas kepercayaan untuk memimpin persiapan Rakernas 2024.
Ia juga berterimakasih pada delapan Ketua Bidang dengan seluruh anggotanya karena telah mempersiapkan materi evaluasi program kerja Perluni-UAJ yang berhasil terlaksana sebelumnya dan menyusun rencana kerja satu tahun terakhir masa kepengurusan.
Ia menyampaikan bahwa Rakernas 2024 berhasil menyepakati program kerja masing-masing bidang satu tahun ke depan antara lain: Gathering Alumni-Student Charity (GASCHAR), Scholarship Fair, Alumni Day, Aksi Sosial Alumni (ASA), dan Patung Peringatan Tragedi Semanggi, dan kajian penyempurnaan tata kelola organisasi.
“Pengurus Perluni-UAJ secara khusus akan menjalankan program-program kerja tersebut dengan semangat berbagi ilmu, melayani dengan rendah hati dan profesional dalam pertanggungjawaban,” katanya.
Rakernas ditutup dengan ketuk palu sebagai penetapan program kerja yang disetujui untuk dilaksanakan. Program kerja – program kerja yang mengembangkan model Kolaborasi Competitive Advantage. Tujuannya menghasilkan sinergitas yang mendukung kelangsungan karya almamater dan kontribusinya bagi keberlanjutan ESG.
Sumber: Charles Samuel (Perluni-UAJ)