HIDUPKATOLIK.COM – Kis 8:1b-8; Mzm 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh 6:35-40
PERIKOP Injil menggarisbawahi beberapa hal penting berikut ini. Pertama, maklumat pribadi Yesus. Di dalam perjumpaan ini, Yesus menyampaikan misi-Nya untuk “melakukan kehendak Bapa-Nya…” Itu berarti tindakan Yesus adalah tindakan Allah sendiri. Kebenaran maklumat ini tidak hanya didasarkan pada pernyataan verbal belaka. Kebenaran ini dapat ditemukan dalam dua aspek yaitu nubuat para nabi dalam Perjanjian Lama (PL) dan keseluruhan kehidupan Yesus. Sikap tidak percaya, sebagaimana yang disinggung Yesus, terjadi ketika manusia menolak untuk menerima kebenaran ilahi ini dalam hidupnya. Konsekuensi dari penolakan dan ketidakpercayaan adalah ketidakselamatan. Kedua, kehendak Allah. Allah menghendaki agar “jangan sampai ada yang hilang” untuk menunjukkan komitmen kasih-Nya kepada dunia. Kendatipun sikap tidak percaya ada, keselamatan itu tetap terbuka bagi siapa pun yang mau mengubah hidupnya sesuai kehendak Allah.
Romo Marianus Oktavianus Wega Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma