web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Video Klip Kehidupan

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Beberapa bulan yang lalu saya menerima sebuah video klip pendek berdurasi hanya tiga puluh dua detik, di salah satu grup sosial media. Video klip ini berisi gambar dua tangan seseorang yang sedang melipat selembar goresan lukisan tangan yang membelakangi orang yang melihatnya.  Dan diperlihatkan ada sebelas goresan lukisan di dalam lembaran itu.

Lipatan pertama, lukisan seorang anak perempuan yang berdiri disamping seorang anak laki-laki yang sedang memegang sebuah balon berwarna merah. Lipatan kedua, terlihat lukisan dua orang anak yaitu perempuan dan laki-laki sedang berjalan dengan tas di punggungnya. Lipatan ketiga, berupa lukisan sepasang muda mudi, sang pemuda membawa seikat bunga mawar merah dibelakang punggungnya. Lipatan keempat, terlihat sepasang muda mudi ini sedang bergandengan tangan dengan mesra.

Lipatan kelima, sepasang muda mudi ini telah berubah menjadi sepasang pengantin. Lipatan keenam, pasangan pengantin ini kemudian berubah status menjadi orang tua karena terlihat mereka sedang menggendong seorang balita.  Lipatan ketujuh, pasangan orang tua ini berjalan menggandeng tangan anaknya yang sudah siap untuk masuk sekolah.

Lipatan kedelapan, pasangan orang tua ini sedang melambaikan tangan untuk anaknya yang telah beranjak dewasa, terlihat dari kejauhan anak itu hendak pergi ke suatu tempat. Lipatan kesembilan, pasangan orang tua itu sekarang sedang berjalan berdua saja. Lipatan kesepuluh, terlihat ada sebuah batu nisan dan seorang yang sedang duduk di sebuah kursi roda. Lipatan terakhir atau lipatan kesebelas, terihat hanya ada dua buah gambar batu nisan yang berdampingan.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Video klip ini bila hanya dilihat secara sekilas mungkin tidak ada artinya. Tapi bagi saya goresan lukisan ini merupakan gambaran perjalanan hidup saya dan anda yang telah memilih untuk membangun sebuah rumah tangga. Bila Anda mencermati kembali gambaran lipatan ini, sudah sampai di lipatan keberapakah Anda saat ini?

Goresan lukisan itu menggambarkan perjalanan akhir suatu kehidupan yang pasti akan dilalui setiap orang. Apa yang harus dipersiapkan dan bagaimana kita akan melewatinya adalah hal yang  penting untuk dipikirkan sejak dini. Saya saat ini berada pada lipatan kedelapan, dimana anak-anak sudah mulai beranjak dewasa dan mereka mulai memasuki gambaran lipatan baru.

Untuk masuk pada gambar lipatan selanjutnya, saya dan suami sudah berusaha untuk menyiapinya. Bukan hanya materi yang harus dipersiapkan tetapi juga hati dan pikiran yang mau  menerima apa yang akan terjadi nanti. Mengapa demikian? Karena materi atau uang itu, dapat saya kumpulkan dari rejeki yang telah diberikan oleh Tuhan setiap waktu. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana hati dan pikiran saya untuk bisa dan mau menerima peristiwa atau kejadian yang diijinkan Tuhan untuk terjadi. Inilah masa yang sulit dan penting untuk saya sikapi dan menerimanya dengan baik. Peristiwa itu adalah kegagalan, kesusahan, kecelakaan, sakit keras dan kematian.

Baca Juga:  Uskup Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM: Membawa Salam Damai

Memasuki usia tua, kehilangan pasangan dan akhirnya kembali ke rumah Bapa dengan baik adalah sesuatu banget, dan tidak dapat dihindarkan. Siap atau tidak siap video klip kehidupan ini akan terus berputar dan harus dijalani.  Kita bisa belajar dan bertanya dari  teman-teman yang telah lebih dahulu mengalaminya atau yang telah berhasil merelakan serta mengamini kehendak Tuhan itu terjadi. Oleh karena itu, menjadi warga senior, sehat dan berumur panjang merupakan suatu berkat yang berlimpah yang diberikan oleh Tuhan. Rambut yang mulai memutih dan tubuh yang sering kehilangan keseimbangan akan mewarnai hari-hari ketika masa itu akan tiba.

Lipatan lukisan  kehidupan yang terjadi pada setiap orang pasti mempunyai cerita yang berbeda-beda. Semua orang dituntut harus mau bergerak maju dan kuat, berlatih untuk bisa melewatinya sendiri-sendiri. Dan ketika kita mendapatkan hari-hari yang tidak menyenangkan, percayalah, pasti nanti akan ada hari-hari baru, yang menyenangkan yang telah disiapkan Tuhan untuk menggantikannya.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

“Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang Ajaib; juga sampai masa tuaku dan putih rambutku,

Ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.” (Mzm. 71:17-18)

Dengan berbekal iman yang percaya akan penyertaan dan perlindungan dari Tuhan serta melalui doa yang tak henti-hentinya saya panjatkan. Saya pun mohon pengampunan, belaskasihan dan Kerahiman Tuhan agar Dia berkenan mau mendengarkan serta mengabulkan doa-doa saya. Pertolongan Tuhan akan selalu saya nanti-nantikan. Bila saya jatuh pada kesusahan dan kesedihan maka tangan Tuhan akan selalu siap sedia mengangkat dan menghibur saya. Karena, bonus  kehidupan dan kematian merupakan hak Prerogatif Tuhan atas umat-Nya di dunia ini.

Mari kita menghargai dan mempergunakan sebaik-baiknya, kesempatan yang diberikan oleh Tuhan untuk mewarnai video klip kehidupan kita ini dengan kebaikan dan berkat bagi sesama.

Eviantine Evi Susanto, Kontributor, Alumni KPKS St. Paulus Tangerang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles