web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Gerakan Merawat Kehidupan

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – GERAKAN merawat kehidupan atau lebih lugas, gerakan melawan aborsi! Itulah yang dilakukan oleh Forum Komunikasi Penyayang Kehidupan (FKPK). Selama 25 tahun terakhir ini, dengan menghimpun orang dari berbangai kalangan, FKPK mengajak dan mendorong semua pihak untuk terlibat menjaga atau merawat janin-janin yang terancam digugurkan sebelum dilahirkan oleh para perempuan dengan pelbagai persoalan kehidupan.

Bagi FKPK, adalah jauh lebih hakiki menyelamatkan para janin/bayi tersebut bersama dengan ibu hamil tadi agar mereka lahir dengan sehat dan selamat. Ancaman pengguguran janin/bayi tak hanya berasal dari lingkaran luar sang ibu, tapi juga tak jarang dari ibu/perempuan tersebut (depresi/berniat menggugurkan kandungannya sendiri). Dalam 25 tahun ini, sejak bedirinya, FKPK telah menyelamatkan puluhan janin. Angka ini masih sangat jauh sekali dari angka tindakan aborsi yang terjadi di tengah masyarakat.

Baca Juga:  Uskup Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM: Membawa Salam Damai

Upaya penyelamatan janin-janin ditempuh bukanlah dengan mudah. Jalan berliku. Karena para relawan perlu meyakinkan sang ibu (terutama kehamilan yang tidak diinginkan) melalui konseling atau pendekatan lain sehingga rencana pengguguran (aborsi) urung dilakukan. Sangat melegakan bagi FKPK, manakala ibu bayi dengan senang hati mau merawat bayinya dengan penuh kasih sayang.

Semangat yang diusung oleh FKPK ini tentu tidak datang dari langit begitu saja. Bila mau disebut sebagai spiritulitas, roh yang dihidupi para anggota forum ini tak lain berasal dari ajaran Gereja Katolik sendiri. Tidak sulit menemukan dokumen-dokumen (magisterium) Gereja Katolik tentang hal ini. Sumbernya dari firman Tuhan melalui Kitab Suci. Paus Yohanes Paulus II (Santo Yohanes Paulus II) misalnya menetapkan tanggal 12 Desember sebagai Perayaan Bunda Maria dari Guadalupe, Meksiko. Apa hubungannya dengan Bunda Maria dari Gaudalupe? Bahwasanya pada tahun 1531, Bunda Maria menampakkan diri kepada Juan Diego di Bukit Tepeyac, Meksiko. Salah satu pesan yang kemudian dipahami adalah bahwa Bunda Maria dari Guadalupe ini sangat memahami apa yang dialami oleh para ibu hamil (normal/karena keinginan). Apalagi, kehamilan yang tidak diingini oleh perempuan bersangkutan. Gangguan emosionalnya dapat mengakibatkan depresi. Kendati mungkin tidak sampai depresi, Bunda Maria juga mengalami ketidaknyamanan fisik maupun emosi ketikga mengandung sebagaimana dialami para perempuan pada umumnya.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Prakarsa FKPK yang bermula dari segelintir orang – sekarang makin membesar – patutlah didukung oleh semua pihak. Seperti diharapkan oleh FKPK ini, alangkah baiknya bila di setiap keuskupan/paroki, bahkan stasi di pedalaman sekalipun, ada semacam ‘FKPK’ (entah apapun namanya). Inilah yang secara proaktif melakukan pelayanan dan pencegahan (penyuluhan/konseling sederhana) pada kaum perempuan/ibu agar kian mencintai, melindungi, dan merawat janin/bayi supaya dapat bertumbuh dengan baik, sehat jasmani dan rohani. Semakin banyak orang yang peduli dan tergabung atas kesadaran sendiri dalam gerakan ini, akan semakin banyak kehidupan terselamatkan.

Majalah HIDUP, Edisi No.11, Tahun Ke-78, Minggu, 17 Maret 2024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles