HIDUPKATOLIK.COM – Yes. 49:1-6; Mzm. 71:1-2.3-4a.5-6ab.15. 17; Yoh. 13:21-33.36-38
DALAM nyanyian kelima ini, untuk pertama kalinya hamba Allah menyampaikan misinya, yaitu untuk mengumpulkan umat Israel agar keselamatan menyebar sampai ke ujung bumi (Yes 49:5-6). Meskipun menderita, ditolak dan disiksa tanpa alasan, Dia tetap setia pada panggilan Bapa. Pada akhirnya Ia dihormati oleh raja-raja, bahkan menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk memimpin keluaran baru. Sosok Hamba ini digenapi oleh Yesus Sang Juruselamat yang rela mati di kayu salib demi menebus dosa kita.
Para murid, termasuk Petrus, belum paham arti penderitaan-Nya ini, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi” (Yoh. 13:36). Mereka berjanji setia, tapi akhirnya lari meninggalkan ketika Ia ditangkap. Begitu juga kita, seringkali mudah memiliki tekad baik, namun dalam kenyataannya goyah dan gagal. Meskipun demikian, Yesus tetap teguh mencurahkan kasih-Nya. Ia bersedia mengampuni dan membangun kembali kesetiaan para murid yang jatuh. Begitu pula Dia akan membuka pintu pengampunan dan pemulihan bagi kita setiap kali kita jatuh dalam dosa dan datang kepada-Nya.
Marilah kita membalas kasih setia Tuhan, seraya mohon pertolongan- Nya, seperti doa yang dipanjatkan oleh pemazmur: “Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!” Tuhan menguatkanlah langkah kita untuk mengikuti Dia, sampai akhirnya tiba di tanah air surgawi bersama- Nya.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat