web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung: Berangkat Pulang ke Yerusalem

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Minggu, 10 Maret 2024 Hari Minggu Paskah IV 2Taw.36:14-16, 19-23; Mzm.137:1-2,3,4-5,6; Ef.2:4-10; Yoh.3:14-21.

BERANGKAT pulang ke Yerusalem adalah perintah sekaligus ajakan. Peluang untuk pulang ke Yerusalem sudah dibuka oleh Allah melalui perintah Raja Koresy. Ada dua hal penting yang patut kita maknai dari perintah Raja Koresy ini. Pertama, setiap pemimpin dan penguasa yang beragama dan beriman, kiranya menyadari bahwa kekuasaan yang dimiliki adalah anugerah Tuhan. Seorang pemimpin dan penguasa yang bijaksana dan rendah hati rela membiarkan diri dipakai oleh Allah menjadi alat di tangan-Nya. Ia juga akan siap sedia melaksanakan kehendak Allah dalam memimpin rakyat yang dipercayakan kepadanya.

Hal ini juga seharusnya dilihat dan disadari oleh setiap pemimpin dan penguasa di dunia ini, yakni melaksanakan misi dan tugas dari Allah.

Dalam konteks masyarakat bangsa dan negara kita, “mendirikan rumah Allah di Yerusalem” kiranya dapat diartikan sebagai tugas panggilan membangun kesejahteraan hidup masyarakat banyak, kesejahteraan rohani dan jasmani. Di samping memperhatikan hal-hal lahiriah, pembangunan fisik, seperti kebutuhan rumah-rumah ibadat bagi setiap umat beragama, juga harus menjamin kebebasan hidup beragama, toleransi, dialog antaragama, hidup rukun dan damai di antara sesama umat beragama.

Baca Juga:  Percakapan Terakhir dengan Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM

Kedua, bagi rakyat dan umat beragama.  Bila kita terapkan ini bagi kita, yang hidup pada zaman ini, di negeri dan tanah air kita tercinta, Indonesia, patutlah kita bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, bahwa kita hidup dan tinggal bukan di tanah pembuangan, seperti umat Israel pada zaman Raja Koresy dan raja-raja asing sebelumnya. Kita tinggal di negeri yang merdeka dan berdaulat.

Meskipun secara tata kewarganegaraan kita tidak mengalami dan merasakan situasi kita sebagai orang asing atau orang terbuang, tetapi mungkin saja secara rohaniah kita sering merasa terasing, terbuang, dan jauh dari Allah, karena dosa dan kesalahan kita. Dalam hal ini kita perlu bangkit kembali dan berangkat pulang kepada Allah, melalui pertobatan dan pembaharuan diri.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Sebagai umat Katolik kita patut bersyukur boleh hidup di dalam NKRI, yang berdasarkan Pancasila, “Bhineka Tunggal Ika”. Kita tetap satu dalam keanekaragaman suku, budaya, ras, agama, aliran kepercayaan, bahasa, yang tersebar dalam ribuan pulau.

Maka, refleksi kita tentang jalan kembali ke Yerusalem, yang bertitik tolak dari perintah Koresy, kini tiba pada jalan yang benar, yakni jalan salib Yesus.

Tidak ada jalan selamat menuju ke rumah Bapa, selain jalan Yesus. Yesus bersabda:               “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh.14:6). Jalan menuju keselamatan dan kehidupan yang kekal adalah jalan salib. Kita ditebus dan diselamatkan oleh Yesus melalui salib penderitaan dan kematian-Nya.

Perjalanan kita kembali menuju ke Kota Suci, Yerusalem surgawi, haruslah ditempuh melalui jalan salib. Jalan itu sudah harus dimulai di dunia ini, dalam kehidupan setiap hari. Kepada semua orang yang mau mengikuti Dia, Yesus berkata: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku” (Luk. 9:23).

Baca Juga:  Sinergi Gereja dan Negara: Menghidupkan Iman, Humanisme, dan Kepedulian Ekologis

Sebagai pengikut Yesus, bagi kita, salib adalah panggilan dan pilihan. Salib juga adalah identitas dan jati diri kita. Menjadi murid Yesus berarti dengan rasa bangga dan gembira, dengan rasa syukur, berani dan rela berkorban memikul salib kita demi cinta kepada Tuhan dan sesama.

Mari kita berangkat pulang ke Yerusalem melalui jalan salib Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita. Di Yerusalem, Yesus wafat dan bangkit untuk keselamatan dan kebahagiaan kita. Dari Yerusalem kita akan bergerak maju menuju Yerusalem surgawi. Selamat mempersiapkan Paskah, hari kebangkitan Tuhan.

Jalan menuju keselamatan dan kehidupan yang kekal adalah jalan salib.”

Majalah HIDUP, Edisi No.10, Tahun Ke-78, Minggu, 10 Maret 2024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles