HIDUPKATOLIK.COM – Hari biasa Pekan III Prapaskah: Dan.3:25,34-43; Mzm.25:4bc-5ab,6- 7bc,8-9; Mat. 18:21-35
CERITA tentang Petrus bertanya kepada Yesus soal “pengampunan” berulang kali kita dengar dan renungkan. Jawaban Yesus terhadap berapa kali harus mengampuni tentu mengejutkan Petrus. Jumlah yang dinyatakan dengan angkah “tujuh”, secara simbolis mau mengatakan “tanpa batas” dalam memberi maaf atau pengampunan. Yesus menekankan hal itu melalui perumpamaan tentang dua hamba yang berutang kepada raja.
Yesus menjelaskan bahwa selain memberi pengampunan tanpa batas, hanya orang yang yang sungguh-sungguh mencintai yang mampu menjadi pemaaf. Bandingkan apa yang ditegaskan Yesus dalam Injil Matius 5:38-48, yakni membalas kejahatan dengan kebaikan dan kasih.
Banyak suku di negara kita sering terjadi konflik besar karena ingin membalas dendam satu sama lain atas masalah – masalah sepeleh, misalnya tersinggung oleh sesuatu, maka terjadi “gigi ganti gigi, mata ganti mata.” Kesulitan untuk memaafkan juga sering terjadi dalam kalangan komunitas kristiani, dalam komunitas-komunitas kaum religius dan juga dalam keluargakeluarga. Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus kepada para murid dan kepada kita, mengajak kita untuk terus-menerus memohon ampun kepada Bapa di Surga, “seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.”
Kiranya ajakan Injil dan doa Bapa Kami yang kita panjatkan setiap hari, menginspirasi kita dalam membangun semangat pengampunan, teristimewa dalam masa Prapaskah ini.
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Universitas St. Tomas Aquinas Angelicum Roma