HIDUPKATOLIK.COM – MARILAH kita mengucap syukur kepada Allah. Pemilihan Umum 2024 – pemilihan presiden/wakil presiden, anggota legislatif – telah berlangsung pada tanggal 14 Februari 2024. Menurut hitungan cepat sejumlah lembaga survei, pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dari dua paslon lain, nomor urut 1, Anies Baswedan dan nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Melihat keungungan paslon nomor urut 1 tampak signifikan sehingga pilpres kemungkinan besar akan berlangsung dalam satu putaran. Kendati kita tetap menunggu hasil hitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan menyampaikannya pada waktunya. Dengan satu putaran, ada dana yang dihemat oleh negara.
Saat ini, jajaran KPU dari tingkat paling bawah hingga Pusat tengah bekerja keras menghitung setiap surat suara. Kita berharap bahwa semua proses ini akan berlangsung dengan terbuka, transparan, akuntabel, adil, dan bebas dari segala bentuk praktik-praktik yang tidak mengindahkan nilai-nilai demokrasi Pancasila yang kita junjung tinggi bersama-sama. Segala bentuk tindakan-tindakan yang diduga masuk dalam ketegori kecurangan hendaknya disampaikan kepada pihak-pihak terkait (Bawaslu dan DKKP) untuk ditindaklanjuti.
Dalam setiap pemilu tentu saja ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah baik untuk pilpres maupun anggota legislatif. Para pendukung paslon hendaknya – jika KPU sudah mengumumkan secara resmi – menerima hasil Pemilu ini dengan terbuka dan berjiwa kesatria. Hingga tulisan ini diturunkan, suasana kondusif berlangsung di tengah masyarakat pasca sejumlah lembaga survei menyampaikan hasil perhitungan cepat ke publik. Hal ini merupakan catatan sangat berharga dalam perjalanan panjang bangsa dan negara ini ke depan. Juga dapat menjadi teladan bagi bangsa-bangsa lain di dunia, terlepas dari segala kekurangan yang masih ditemukan dalam pemilu kali ini. Kiranya segala kekurangan ini tidak terulang lagi pada pemilu-pemilu berikutnya.
Media ini mengajak semua lapisan masyarakat untuk berjabat tangan karena pilihan yang berbeda dalam pemilu. Saatnya semangat kebersamaan dirajut kembali, semangat gotong-royong digelorakan lagi mengingat tantangan yang kita hadapi sekarang dan di masa-masa mendatang semakin berat. Kiranya pihak yang menang dalam pemilu kemarin akan merangkul pihak yang kalah demi persatuan dan kesatuan anak-anak bangsa. Idealnya memang perlu menjaga keseimbangan antara ekskutif dan legislatif. Check and balances harus terus terjadi di setiap negara demokrasi.
Umat Katolik sebagai bagian integral dari bangsa ini pastinya juga masing-masing ada yang sama dan yang berbeda pada pemilu lalu entah untuk presiden-wakil presiden maupun anggota legislatif. Saatnya kini untuk bersatu, berpadu, berjalan bersama menjadi lilin-lilin yang menerangi perjalanan dan memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara ini. Kendati terdiri dari kawanan kecil, partisipasi umat Katolik – para tokoh Katolik di semua lini – dalam pejalanan bangsa dan negara ini tak boleh dipandang sebelah mata.
Majalah HIDUP Edisi No. 08, Tahun Ke-78, Minggu, 25 Februari 2024