HIDUPKATOLIK.COM – Yak.1:1-11; Mzm.119:67, 68, 71, 72, 75, 76; Mrk.8:11-13
YAKOBUS menasihati jemaatnya supaya jangan mendua hati, melainkan tetap punya keyakinan dan hikmat yang benar dalam menyikapi pengalaman hidup mereka. Sekali pun mereka dicobai, hendaknya mereka tetap yakin dan bertekun dalam iman. Demikian hidup mereka menjadi sempurna dan tahan uji, tidak goyah, sebab cobaan itu pada waktunya akan berakhir. Itu akan menyentuh semua orang, yang rendah dan yang tinggi statusnya.
Keyakinan seperti itu termasuk kemewahan di kalangan orang Farisi. Mereka tidak yakin bahwa Yesuslah Mesias yang dijanjikan Allah melalui para nabi. Mereka mencobai Yesus dengan aneka pertanyaan jebakan, mereka meragukan status-Nya. Seberapa pun banyaknya mukjizat dan mendalamnya pengajaran Yesus, mereka tidak percaya. Tidak heran Yesus merasa kecewa dan mengeluh atas kebebalan hati mereka.
Iman yang teguh tidak tergantung kepada tingkat pendidikan kita. Ada orang sederhana yang beriman teguh, seperti perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun. Ada orang berilmu tinggi yang tetap meragukan Yesus, seperti Anas dan Kaifas, imam agung Sanhedrin. Hati yang terbuka dan kesediaan untuk mendengarkan Sabda Allah lebih menjamin keberhasilan perjuangan iman kita, juga waktu kita mengalami cobaan hidup.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak