HIDUPKATOLIK.COM – 1Raj.11:4-13; Mzm.106:3-4,35-36,37,40; Mrk. 7:24-30
Salomo mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa dia kehilangan hikmat. Dengan mengumpulkan banyak emas, Salomo membangun istana yang lebih besar daripada Bait Allah. Dia mengumpulkan kuda, kereta, dan penunggang kuda dari Mesir untuk pasukannya dan untuk negeri lain (1Raj 10:14-29). Terakhir, dan yang paling membutakannya, Solomo mendirikan bukit pengorbanan mengikuti istri-istri asing untuk melakukan penyembahan berhala, bahkan membangun mezbah untuk Molokh, sembahan orang Amon, yang liturginya menuntut pengorbanan anak. Penyelewengan kecil yang dimulainya dengan pernikahan dengan putri Firaun dan penyembahan berhala di Israel membuat Salomo meninggalkan Allah. Ia yang bijaksana berpaling dari Allah karena godaan duniawi. Akibatnya Allah murka dan kerajaan pun terpecah belah.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa melekatkan hati kita pada hal-hal duniawi seperti harta, kedudukan, dan popularitas membuat kita rentan jatuh dalam dosa. Kejatuhan itu dimulai dari hal-hal kecil, dan tanpa sadar menyeret kita turun ke lembah. Penyelewengan itu menjadi “ilah” baru yang disembah, menyesatkan dan menjauhkan dari Allah yang sejati.
Kita harus memeriksa diri kita sendiri dan menyingkirkan “ilah-ilah” palsu yang mungkin telah menyesatkan hati kita. Jika kita benar-benar bertobat, Allah selalu siap mengampuni dan memulihkan kita. Seperti wanita Kanaan dalam Injil, Allah memandang kerendahan hati dan kepercayaan kita kepada-Nya, bukan dari latar belakang atau kesempurnaan diri, tetapi ketika kita berseru pada belas kasihan Allah dengan hati yang remuk dan hancur, maka Tuhan yang Maharahim akan menerima dan memulihkan kita kembali.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat